![]() |
source : soulmaks.com |
" Pewaris Peradaban " Ya. Itulah istilah yang disematkan kepada golongan muda para mahasiswa. Bicara tentang ' Pewaris Peradaban ' saya teringat dimasa-masa awal kuliah mengenyam pendidikan tinggi dikumandangkanlah sebuah lagu yang pertama kali didengar oleh kuping saya. Lagu yang benar-benar menggerakkan asa, semangat, serta keinginan untuk melukiskan masa muda dengan hal-hal yang bermanfaat. Lagu itu berjudul ' Totalitas Perjuangan ' sebuah lagu sakral bagi seluruh mahasiswa di Indonesia. Di salah satu baitnya terdapat ayat seperti ini :
Kepada Para Mahasiswa
Yang merindukan Kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban
yang telah menggoreskan
sebuah catatan kebanggaan
di lembar sejarah manusia
Di masa-masa perjuangan bangsa Indonesia, golongan muda memang punya peranan penting. Banyak sumber mengatakan bilamana golongan muda pada tahun 1945-an tidak menculik Soekarno entah kapanlah Indonesia merdeka. Ya, semata-mata kemerdekaan Indonesia hanya dirumuskan oleh mereka yang terlihat dalam sejarah bumi pertiwi, tapi tak dapat kita pungkiri peranan golongan muda sangatlah penting disana untuk menentukan hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dalam dimensi kekinian, semakin banyaknya pemuda-pemudi Indonesia yang tertera di pundaknya gelar 'mahasiswa' yang tak semua orang berhak mendapatkannya, apakah perjuangan golongan muda pada masa kini masih memperjuangkan kehidupan di masa yang akan datang? Sedihnya golongan muda kini tidak mau lagi berjuang habis-habisan demi masa depan mereka sendiri. Apa yang sudah dimiliki oleh orang tua mereka baginya sudah aman tanpa hambatan.
Saya teringat kepada puisi yang dibacakan oleh dosen mata kuliah Pancasila. Sebuah puisi yang ditulis oleh seorang dosen dalam rangka demonstrasi. Dalam lirik puisi itu disebutnyalah golongan muda kita saat ini adalah 'Generasi Tongsis'. Beken narsisme sajalah yang digembar-gemborkan. Foto sana, foto sini tanpa adanya beban terhadap bangsa dan negara ini. Mahasiswa adalah gelar terhormat. Seluruh rakyat Indonesia membiaya perkuliahan kita. Haruslah kita kembali berbakti kepada bumi pertiwi dengan ilmu yang sudah kita dibekali. Bahkan saya sudah mencoba menamai generasi saat ini dengan sebutan 'Generasi berkomentar'. Maraknya jejaring sosial membuat mereka dengan mudah berkomentar tentang hal-hal yang sedang dilakukan orang lain dsb. Jika itu penting, lakukanlah. jika itu kurang penting, pikirlah untuk tidak melakukannya. Jika itu sama sekali tidak penting, jangan lakukan hal itu. Mahasiswa, Pewaris peradaban, golongan muda harus dipandang terhormat sebab Ir Soekarno pernah mengatakan :
dan sadarlah kita akan wejangan yang dikatakan Anies Baswedan :" Beri aku 10 anak muda, maka akan kurubah dunia "
" Bangsa yang besar bukan bangsa yang memiliki SDA yang besar. Melainkan yang memilki SDM yang berkualitas "
No comments :
Post a Comment