Monday, February 9, 2015

Perjuangan Sampai Kampus

Kemarin Senin, 10 Februari 2015 di pagi-pagi yang buta saya sudah mendengar deru hujan yang mengguyur rumah kami. Tapi saya terpaksa mengantar adik saya ke sekolah dengan menggunakan motor dan jas hujan untuk melindungi diri. Hujan pun tak kunjung berhenti. Pukul 08.30 saya pun kembali hujan-hujanan untuk pergi ke bank. Dan saya tahu saya harus kuliah pukul 09.50, akhirnya karena hujan saya harus berangkat dari rumah pukul 09.15 mungkin. Dan sepanjang perjalanan saya banyak sekali rintangan yang saya hadapi, diantaranya genangan-genangan air yang berproses menjadi banjir. Hingga terkadang saya harus melalui selah-selah lain untuk menghindari banjir supaya motor saya tidak mogok. Belum lagi ditambah macet yang amat sangat luar biasa, ya itu kita tahu jam kerja. 

Setelah melewati perjalanan lebih kurang 30 menit saya tiba di kampus dengan perasaan yang amat sangat senang karena saya berhasil melewati rintangan hujan yang mengesalkan. Tapi... ketika saya sampai kampus, saya mengambil HP saya dan mengetik PM (Personal Massage) " Perjuangan sampai kampus berhasil ". Banyak teman saya yang lalu personal chat sama saya, mereka berkata " Gak ada kuliah, dosen Akun gak ada ". Jreeengg... tiba-tiba muka saya berubah. Pada hari itu secara jadwal kami ada dua mata kuliah. 
Melepas kesepian saya, karena akhirnya saya sendiri gak ada temen yang menemani, saya jalan ke arah gedung N di UNJ. Di perjalanan saya bertemu dengan teman saya Indra yang saya lihat sedang membawa payung dan saya sangat butuh itu karna saya tak bawa payung. Kampi pun akhirnya berjalan bersama ke gedung N dengan tujuan ke Perpustakaan. Tapi, pada saat itu yang kami lihat air sudah menggenang sekitar 10 cm atau semata kaki orang dewasa. Air coklat yang menggenangi itu sudah masuk ke ruang belajar. Karena kami sudah menyingsingkan celana, jadi kami meneruskan perjalanan ke perpustakaan dengan melewati gedung N. Yang kami lihat ketinggian air semakin tinggi. Kampi pun masuk ke perpustakaan dengan maksud membaca. Setelah kurang lebih 30 menit kami di dalam perpustakaan, kami pun berencana pulang karena akhirnya tidak ada satu mata kuliah pun yang akan saya lewati. Dan begitu kami keluar perpustakaan sudah terlihatlah kolam susu menggenangi kampus kami tercinta, bahkan sampai ada perahu karet di siagakan disana. Celana yang kami lipat semula tak cukup lagi dan kami harus mengangkat lebih tinggi, dan pada momen itu saya mengabadikan momen ini.

Akhirnya saya pulang pun  dengan penuh perjuangan, menghindari semua titik banjir yang sudah menggenangi Jakarta, mencari jalur yang tidak macet dsb. Hingga akhirnya saya sampai di rumah dengan selamat. 

No comments :

Post a Comment