Friday, January 30, 2015

Suara Rakyat 'yang mana' yang Didengar?

source : wismausera.com
Polemik antara KPK dan Polri terus berlanjut tanpa penyelesaian yang pasti. Banyak pihak menuntut presiden Joko Widodo termasuk komisi III DPR RI yang sudah melakukan fit and proper test kepada Komjen. Budi Gunawan. Mereka mendesak agar presiden segera melantik Komjen Budi Gunawan dan menyelesaikan polemik antara KPK dan Polri. Presiden Jokowi pun berdalih bahwasanya jajarannay menunggu praperadilan yang sedang berlangsung dan meminta seluruh elemen masyarakat untuk sabar terhadap keputusan yang akan dibuatnya. 

Dalam kasus ini kita bisa melihat terdapat dua jenis argumen 'rakyat' yang berbeda. Kita ketahui dengan jelas seluruh rakyat Indonesia menentang pelantikan Komjen. Budi Gunawan dilantik menjadi kapolri oleh karena statusnya tersangka. Publik mengultimatum Jokowi untuk tidak melantik Komjen Pol. Budi Gunawan. Tapi, dilain pihak DPR yang notabennya 'wakil rakyat' mendesak Jokowi untuk melantik Komjen. Budi Gunawan sebagai kapolri, sebab komisi III DPR RI sudah menyelesaikan fit and proper test terhadap Komjen. Budi Gunawan. Dalam hal ini bisa kita lihat ada dua hal yang saling bertentangan antara dua suara 'rakyat'. UUD 1945 menyatakan kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, namun kini suara rakyat mana yang harus didengarkan oleh Presiden Joko Widodo. Publik/rakyat menginginkan pembatalan Komjen. Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, namun di lain pihak 'wakil rakyat' yang dipilih langsung oleh rakyat mendesak pelantikan Komjen. Budi Gunawan. Maka dari itu, wajarlah jika Presiden Joko Widodo begitu bimbang dalam membuat keputusan, terlebih masalah ini dapat kita lihat sebagai 'maju kena mundur kena'. Jika tidak melantik pun Jokowi akan dicap sebagai pelanggar konstitusi, jika melantik pun akan menimbulkan kekecewaan masyarakat. Beberapa hari yang lalu, Presiden juga sudah membicarakan masalah ini kepada Presiden ke-3 RI B.J habibie, serta sudah berdiskusi juga dengan pesaingnya pada pilpres yang lalu Prabowo Subianto. Keduanya mempercayai apapun keputusan Jokowi sebagai keputusan yang baik demi menyelamatkan bangsa. Ya memang kedua institusi ini harus diselamatkan, keduanya penting dan berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu kita sebagai rakyat yang memiliki 'kekuasaan tertinggi' harus bisa memberikan saran dan solusi kepada pemerintah dan menjalani roda pemerintahan. 

Saya pribadi berpendapat dan menyarankan kepada Joko Widodo untuk tidak melantik Komjen. Budi Gunawan, atas dasar pemerintahan Jokowi-JK yang dijanjikan 'bersih' akan tercemar apabila melantik Komjen. Budi Gunawan sebagai kapolri yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK. Jika pemerintahan Jokowi tidak mau dicap sebagai pendukung koruptor maka bagi saya adalah lebih terhormat untuk tidak melantiknya dan mencari calon baru yang jauh dari isu korupsi ataupun isu pelanggaran hukum lainnya. Kita harus mendukung dan bersatu penegakan hukum dalam menekan jumlah korupsi di Indonesia.


Thursday, January 29, 2015

Jas Almamater

Almamater UNJ
Hampir semua kampus di Indonesia pasti punya jas almamaternya sendiri. Jas almamater tersebut biasanya dipergunakan ketika menghadiri acara-acara formal yang membawa nama kampus. Seperti misalnya olimpiade sains se-Indonesia, dsb. 
Suatu hari, kami alumni sebuah sekolah SMA Negeri di Jakarta melakukan campus expo di SMA kami tersebut. Ya, memang dalam campus expo tersebut hanya untuk perguruan tinggi negeri saja. Jadi kami datang dengan menggunakan almet kami masing-masing, dan semua terlihat dengan bangganya menggunakan almet tersebut. Pada intinya kami merasa bahwasanya perjuangan kami dahulu tidaklah sia-sia, dan perjalanan kesuksesan kami harus pula menjadi bagian adik-adik kelas kami kelak. Pada masa-masa sult ini, memang terasa sulit dan lelah, namun lebih daripada itu kita akan mendapatkan hasil yang setimpal dengan apa yang sudah kita korbankan. 

Gue jadi bernostalgia dengan apa yang gua rasakan ketika gue menghadapi masa-masa sulit itu. Mulai dari memang semua materi belum dikuasai, ditambah lagi bingung milih kampus yang dinginkan dll. Terkadang pikiran gue buntu untuk menjawabnya sendiri. Maka terkadang gue berkonsultasi dengan guru ataupun dengan orang tua dirumah. Bicara tentang masa depan memang bicara hal-hal sulit, layaknya memecahkan masalah strategis yang menyangkut hidup dan mati. Masa depan lagi-lagi merupakan misteri yang belum terpecahkan bagaimana cara meramalkannya. Tapi gue punya rumus jitu untuk meramalkan masa depan kita masing-masing yakni dengn berjuang penuh dengan sekuat hati dan seikhlas jiwa. Tentu dengan demikian kita tidak akan pernah lela sebab kita ikhlas menjalaninya. Beberapa hari yang lalu gue tertarik apa yang dkatakan Mario Teguh : "Masalah tidak akan diberikan oleh Tuhan kepada orang yang tidak mempu memecahkannya". Pernyataannya itu tentu lebih meyakinkan kita bahwasanya apa yang diperhadapkan pada kita saat ini merupakan sebuah ujian yang sebenarnya kita sudah tahu jawabannya. Tentu, apbila kita punya mind conception seperti itu, tentu kita tidak merasakan beratnya beban hidup kita. 

" Untuk adik-adikku, berjuanglah walau jalan yang kalian lalui ada yang berlubang dan ada yang terjal. Tapi fokuslah kedepan, jangan lihat kesamping dan kekanan. " Radian N. Ginting

Sunday, January 25, 2015

Marah Pada Cermin

source : global.liputan6.com
Keanehan dan kelucuan timbul ketika melihat seorang wanita yang berjerawat marah kepada cermin yang ada dihadapannya. Ia marah karena melihat wajahnya di cermin yang banyak jerawatnya. Wanita tersebut menyalahkan cermin bak cermin tersebut yang membuat wajahnya timbul jerawat. Andaikan cermin itu bisa bicara, mungkin ia akan mengatakan :" Hai manusia bodoh, ketahuilah bahwa bukan aku yang membuat wajahmu buruk rupa seperti itu ". 

Readers, terkadang kita dalam hidup ini menyalahkan orang yang salah ketika timbul suatu masalah. Atau dengan kata lain orang lain yang tidak bersalah yang kita pojokkan dan kita salahkan. Masalah memang selalu menimbulkan masalah, tapi lihatlah kembali pada permasalahan itu, jangan-jangan maslaah itu timbul akibat tingkah laku kita sendiri. Seperti wanita yang marah kepada cermin kita harus mengetahui, ketika terjadi suatu masalah ataupun konflik kita harus melihat kepada diri kita terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain. Jangan sampai orang lain yang tidak bersalah menjadi kena batunya. 

Di dalam kehidupan kita tindakan 'mengahakimi' satu dengan yang lainnya sering kali kita jumpai. Atau juga tindakan balas dendam antar perorangan. Tentunya tindakan ini tidak akan membawa kita kepada yang lebih baik, justru malah memojokkan kita kepada posisi yang lebih sulit. Banyak juga saya lihat di jejaring sosial mengatakan : " kita sebagai manusia janganlah kita menjadi orang yang antikritik, tanpa kritik kita tidak akan pernah maju". Saya kira ungkapan ini amat benar, bahwa dengan dikritik orang lain berarti diri kita sudah dilihat dari beberapa sudut pandang, bukan hanya dari sudut pandang kita sendiri. Dengan sudut pandang segala arah tentu kita mengetahui apa saja yang baik dan buruk dalam diri kita dengan jelas. Jadi, kita jangan pernah antikritik dan setiap permasalahan lihatlah dahulu kepada diri kita, sebelum kita menuduh orang lain.

Saturday, January 24, 2015

Kapan

Kasih...
KAPAN engkau menyadari kalau aku mencintaimu?
KAPAN engkau mengetahui kalau aku merindukanmu?
semua memang salahku, yang tak menyatakannya padamu
tapi aku mau menuntut
mengapa tak kau yang memulai lebih dahulu

Kasih..
jangan kau pergi meninggalkan aku
akan kutabung keberanianku untuk menyatakannya padamu
sesungguhnya aku mau, namun mendadak aku bisu
entah apa yang salah dalam diriku
hingga ku bisa seperti itu

Kasih..
walaupun jangka waktu yang kuberikan tak menentu
namun aku berharap engkau sabar menunggu
entah KAPAN pun itu
aku berharap engkau bisa menanti KAPAN itu..

ohh.. entah KAPAN??????

Friday, January 23, 2015

Cekik-mencekik


 Politik cekik saling mencekik, itu layak dilabelkan pada masalah ditangkapnya salah seorang petinggi KPK, atau lebih lebuh tepatnya wakil ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Kabareskrim Polri. Kita tahu bersama beberapa waktu yang lalu ketika ada isu pelantikan Komjen Pol. Budi Gunawan yang akan dilantik oleh Presiden untuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Sutarman, KPK langsung mengumumkan bahwasanya Komjen Pol. Budi Gunawan tersangkan dugaan gratifikasi. Sontak, masyarakat pun digegerkan oleh berita yang diturunkan oleh KPK tersebut. Setelah itu, DPR melalui komisi III melakukan fit and proper test kepada Komjen Pol. Budi Gunawan. Sesudah itu, komisi III menyatakan bahwa Komjen Pol. Budi Gunawan disetujui menjadi Kapolri, serta disidangkan pada sidang paripurna. Keputusan DPR adalah menginstruksikan Presiden agar melantik Komjen Pol. Budi Gunawan menjadi Kapolri yang baru.


Namun, protes keras berdatangan dari masyarakat yang mempertanyakan bagaimana mungkin Komjen Pol. Budi Gunawan yang sudah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dapat dilantik menjadi Kapolri. Yang menjadi pertanyaan atas putusan KPK itu adalah, mengapa KPK menetapkan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai tersangka pasca pengumuman kandidat kapolri oleh presiden yang diajukan kepada DPR, serta tanpa adanya penyidikan kepada Komjen Pol. Budi Gunawan sendiri. Atas situasi seperti ini, pemerintah memberi waktu kepada KPK untuk menyidik lebih lanjut terkait status yang disematkan kepada Komjen Pol. Budi Gunawan. 

Beberapa hari yang lalu ada berita yang begitu hangat, terkait dengan pengakuan plt sekjen PDIP Hasto Kristanto yang menyatakan Ketua KPK menetepakan Komjen Pol. Budi Gunawan menjadi tersangaka oleh karena sakit hati lantaran tidak jadi menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo. Ternyata, pada saat itu seperti yang diberitakan Abraham Samad begitu tertarik untuk dijadikan calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo, konon katanya yang menggagalkannya adalah Komjen Pol. Budi Gunawan. Sehingga atas alasan itu, sangatlah logika mengapa KPK terkesan begitu tergesa-gesa menetapkan Komjen pol. Budi Gunawan sebagai tersangka tanpa ada keterangan lebih lanjut. 

Sehingga sekarang kita mendengar wakil ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh kepolisian terkait dengan sengketa pilkada yang konon dikabarkan mendatangkan saksi palsu saat persidangan di MK. 
Tapi publik tentu dapat mencerna segala sesuatunya secara gampang. Secara gamblang ini dapat kita lihat sebagai balas dendam antara satu dengan yang lain. Sehingga kedua institusi ini pun terkesan semakin jauh dan tidak dapat bekerja sama. Padahal, kedua institusi ini berada dalam satu naungan dan tugas mulia yakni penegakan hukum. Politik cekik-mencekik sedang dimainkan ooleh kedua institusi ini, sehingga perjalanan pemerintah juga tersendat, hingga akhirnya presiden memutuskan untuk menunda pelantikan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai kapolri dan membuat keppres untuk memberikan kewenangan penuh kepada Wakapolri yang lama untuk mengisi kekosongan sementara. 

Kita berharap tentu, kedua institusi ini dapat bekerja sama kembali mengingat begitu fundamentalnya posisi kedua institusi ini dalam perjalanan pemerintahan. Sekali lagi terlebih mereka berada dalam satu naungan yakni penegakan hukum.

Wednesday, January 21, 2015

Fase Alay

Readers, sadar atau tidak sadar kita, ternyata kita pernah melalui apa yang disebut sebagai 'Fase Alay'. Dimana seseorang sedang mencari jati diri, namun terkadang menimbulkan keanehan yang terjadi pada dirinya sendiri. Walaupun alay itu tidak terdefinisi secara baik, namun tentu kita mengetahui apa makna alay itu sendiri. Fase yang saya maksudkan berkisar antara usia 10-17 tahun (bukan berdasarkan penelitian). Fase ini ditandai dengan munculnya Narsisme di jejaring sosial dengan trendy selfie.

Saya mulai menyadari ketika saya membuka kembali kronologi di halaman Facebook saya dan ternyata saya pernah mengalami Fase Alay tersebut. Dan saya mencoba membuka halaman Facebook teman-teman saya dan saya temukan juga hal yang sama. Artinya, sadar atau tidak sadar kita ternyata kita pernah menjadi orang alay. Jadi jangan pernah ngatain orang alay ya, sebab kita pun pernah mengalami hal yang sama.

Mungkin ketika masih SMP juga kalian pernah mengirim SMS dengan tulisan seperti ini :
KaMu uDh mKan blUm?
UdH, Qmu jG uDh kN?
4yo Mkn, Nt4r Qmu sKit luH
iYa, cayanK..

Jika kalian pernah mengetik SMS dengan tulisan yang sedemikian rupa, itu artinya kalian pernah alay. Alay gak punya dampak negatif kok, cuma kalo kalian dalam fase alay segeralah sadar dan berubahlah menjadi nonalay. Orang alay pada dasarnya murah dicengin orang dan gampang sekali menjadi bahan tertawaan.
Tapi saya juga masih menemukan orang yang alay diatas usia 18 tahun, mungkin itu sudah menjadi internalized value dalam dirinya. Oke readers, ini hanya sekedar info, bagi kalian yang masih dalam fase ini nikmati saja, tapi jangan terlalu lama terhanyut.

Tuesday, January 20, 2015

Miskin Bukan Pilihan

source : najwanajjib.blogspot.com
Readers, bos microsoft yang bernama Bill Gates berkata " If you born poor, it's not your mistake, but if you die poor it's your mistake ". Pernyataan ini mungkin sebagian dari kita sudah mengetahuinya. Kasar memang, tapi mari kita lihat apa yang ingin disampaikan oleh Bill Gates. 
Bill Gates menekankan bahwasanya kehidupan kita ketika kita lahir tidak ada pilihan lain selain dari apa yang dimiliki orang tua kita. Bill Gates juga lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, tapi bagaimana ia bisa mendirikan sebuah perusahaan multinasional yang sangat terkenal dan besar didunia. Tentu ketika masa hidupnya ia mencoba untuk merubah nasib dari yang hanya keluarga petani menjadi seorang milioner terkenal di dunia. Bill Gates menekankan bahwa kehidupan kita yang miskin di saat lahir itu bukan bagian dari kesalahan kita, tapi ketika kita mati dalam keadaan miskin disitulah letak kesalahan kita. 

Kita dapat menangkap apa yang dimaksudkan oleh Bill Gates, bahwasanya dengan tidak langsung Bill Gates ingin mengatakan bahwa terlalu keterlaluan apabila kita mati dalam keadaan miskin, sebab begitu banyak yang bisa kita lakukan ketika berada di dunia untuk memperkaya diri kita. Bill Gates ingin menyampaikan bahwa perjuangan itu dibutuhkan untuk memperoleh kesejahteraan, sebab kita mengetahui juga bersama bagaimana proses perjuangan Bill Gates dalam mendirikan Microsoft. Adalah sebuah kerugian bagi kita apabila kita nanti kelak mati dalam keadaan miskin, itulah yang hendak disampaikan oleh Bill Gates. 

Kita bisa melihat terutama di Indonesia, bagaimana kesejahteraan masyarakat Indonesia. Masih banyak yang yang miskin dan tidak berpenghasilan sama sekali. Tentu itu karena kurangnya perjuangan dan kerja keras masyarakat kita. Taraf ekonomi kita pun masih rendah dibandingkan negara lainnya. Apa yang dikatakan Bill Gates ini hendaknya menjadi penyemangat bagi kita, walau bukan harta yang paling kita butuhkan, tetapi paling tidak kita bisa menikmati hidup sebagai bagian dari perjuangan kita. Do the hard work.

Sunday, January 18, 2015

L.U.C.U

Lucu itu ketika melihat seseorang menangis
Menangis karena ditinggal tragis
Oleh mantan kekasih
yang tanya punya kasih

Lucu itu ketika melihat orang bergandeng tangan
antara pria dan wanita
yang mengaku punya satu tujuan
yakni pernikahan
dan yang membuatku semakin tertawa
ketika mereka sudah tak sama
antara satu dengan yang lain tak mau bertatap muka
Hahahaha,... lucunya

Lucu.. ketika mereka mendekatkan bibir
yang bertanda bahwa mereka saling mencintai
tapi akhirnya mereka mencibir
bahwa mereka tak saling menghargai

Aku semakin terbahak
melihat mereka yang pernah ditembak
ternyata mereka hanya terhanyut dalam cinta ombak
yang tak tahu kapan pasang dan surutnya
sebab cintanya hanya sementara


tertawalah pada dirimu sendiri
2:01 PM



Mengapa ketika hilang baru dicari?

source : kaskus.co.id
Readers, ketika barang kita atau sebuah barang berharga milik kita hilang tentu kita akan sedih akan hal itu. Dari sekian banyak teman saya yang kehilangan barang diakibatkan karena kelalaian mereka sendiri. Darisanalah saya menemukan sebuah ungkapan "Mengapa ketika hilang baru dicari". Yang saya mau sampaikan adalah kita selalu mengobati ketika sudah terluka. Bukannya kita memikirikan cara bagaimana supaya kita tidak terluka. Maka benarlah kata pepatah : " Lebih baik mencegah daripada mengobati ".

Baru-baru ini ada barang yang hilang dari sebuah rumah, ternyata memang rumah tersebut sering tidak dikunci. Nah ini yang saya maksud kelalaian manusia. Ketika barrang tersebut sudah diambil oleh pencuri disitulah baru rumah tersebut diperketat dengan kunci ganda serta dipasang kamera pengintai CCTV. Dalam hati saya kenapa selama ini ia tidak berbuat demikian. Saya berpikir juga yang sama dengan tragedi Air Asia beberapa waktu yang lalu. Baru ketika terjadi kecelakaan, disitulah tercium bau yang tidak beres dari kementerian perhubungan. Sebenarnya konteksnya sama saja, yang jelas dari semuanya itu ada ketidakpedulian seseorang akan dirinya sendiri. Ketidakpedulian itulah yang akan menimbulkan kelalaian. Maka dari artikel ini saya berharap siapa pun kita bisa menjaga dan mencegah akan sesuatu hal yang berpotensi terjadi kepada kita.  Orang yang berjaga-jaga saja, yang sudah memakai kunci ganda dan memasang kamera pengintai masih ada yang tetap kemalingan, apalagi anda yang belum memasang alat-alat tersebut, tentu peluang untuk anda semakin besar.

" Tidak ada upah dari kelalaian. Kelalaian yang akan memberikan upah pada anda"

Friday, January 16, 2015

Apa yang salah dengan Mangga Busuk?

source : blog.ub.ac.id
Hi Readers, saya jadi teringat kisah di masa kanak-kanak saat saya duduk belajar di taman kanak-kanak ( Tk). Saya memang sempat menikmati Tk selama dua tahun, Tk kecil dan Tk besar. Gak tau deh kenapa ada dua tingkatan Tk. Pada saat itu kami semua diberi kegiatan oleh guru untuk menggambar di kertas gambar yang bertemakan buah-buahan. Tringg...... ide-ide cemerlang saya langsung berontak untuk keluar. Yang saya gambar pada saat itu adalah sebuah mangga. Belum ada permasalahan sama sekali ketika saya menggambar mangga. Tapi ketika saya selesai menggambar pola sebuah mangga, saya mengambil pensil warna untuk mewarnainya. Mangga yang sewajarnya berwana hijau dan kuning saya warnai dengan warna coklat. Saya mewarnai dengan perlahan dan akhirnya seluruh bagian gambar terwarnai dengan pensil warna yang berwarna coklat. Lantas pekerjaan kami hendak dikumpulkan kepada guru kami. 
Selang beberapa menit kemudian, setelah diperiksa saya dipanggil oleh guru saya. Lalu ia berkomentar terhadap gambar saya, karena gambar saya dinyatakan salah pada saat itu. Guru saya mengatakan 'Mangga itu warna hijau atau kuning nak'. Lalu beliau melanjutkan pertanyaannya 'Memang kenapa kamu menggambar mangga dengan warna coklat?' karena diajukan pertanyaan tentu saya menjawab 'Ya kan itu mangga busuk bu'. Saya menjawab dengan santai tanpa ada rasa bersalah sama sekali. 

Saya mengambil hikmah dari kejadian ini, karena kelak saya juga mungkin akan berprofesi sebagai guru, apa sebenarnya yang salah dengan mangga busuk? Memang benar kan mangga busuk berwarna coklat. Lantas dimana permasalahanny? Mungkin inilah penyebab anak-anak Indonesia terkesan tidak kreatif dan monoton. Sesungguhnya apa yang saya gambar disana merupakan bentuk kreatifitas saya pribadi, tetapi justru dimentahkan begitu saja oleh guru saya. Saya berpikir kemudian banyak juga guru yang monoton dan kaku dalam mengajar, tentu akan menghasilkan anak didik yang kaku pula. Seharusnya, ketika guru melihat saya menggambar mangga yang berwarna coklat hendaknya guru tersebut menanyakan alasan terlebih dahulu kepada muridnya mengapa ia memberi warna tersebut. Jika jawabannya tepat dan masuk akal hendaknya harus diberikan nilai yang baik. Perbedaannya kan hanya antara mangga matang dan mangga busuk. Kedua-duanya masih dalam koridor buah-buahan. Jadi pesan saya untuk para guru dan calon guru, hendaknya kita kreatif dalam mendidik agar tercipta anak didik yang kreatif pula. Trims_

Thursday, January 15, 2015

Seperti Ember Kosong

source : id.gofreedownload.net
Saya berpikir sejenak, jika seorang murid tidak mendengarkan petuah ataupun ajaran dari gurunya, bagimana mungkin ia dapat pintar? Jikalau ia pun menjadi pintar, darimanakah ia dapatkan ilmu tersebut. Bagi saya pendidikan memang bukan hanya disekolah saja, tetapi pendidikan yang sebenarnya adalah bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan dan sosial. Darisanalah kita akan belajar banyak dalam hidup ini. Lantas adakah kesempatan bagi orang bebal yang sulit diberitahu dan diajarkan mendapatkan ilmu yang lebih?

Saya menggambarkan hal ini dengan menganalogikan sebuah ember. Mungkin anda tahu ember yang saya maksud yakni ember yang terbuat dari plastik yang biasa dipakai orang untuk mencuci pakaian. Kita bayangkan sebuah ember yang diisi dengan air. Ember kita analogikan sebagai otak kita yang masih kosong, hendak diisi dengan air yang bermakna ilmu. Ember yang masih kosong jika kita mengisinya dengan air tentu ember tersebut akan penuh. Tapi apa yang terjadi jika ember dalam keadaan penuh, tentu saat kita mengisinya dengan air, air tersebut akan tertumpah ke luar.

Inilah yang menarik dari ember kosong, ia memberi dirinya untuk diisi supaya penuh dengan air. Begitu pulalah diri kita. Sebaiknya sebelum menerima sebuah pembelajar, marilah kita kosongkan ember kita sehingga nantinya siap diisi dengan air yang baru. Jangan seperti ember penuh yang tidak bisa menerima ilmu yang diberikan sehingga ilmu tersebut jatuh berceceran. Hanya orang bodoh yang menganggap dirinya pintar. Diatas langit masih langit, dibawah tanah masih ada tanah. Jadi, dalam segala hal kita harus mengosongkan ember kita supaya lebih mudah diisi oleh orang lain. Danke_

Wednesday, January 14, 2015

Titik Akhir

Keringat perjuangan tak boleh dilupakan
Sedikit goresan juga jangan dilupakan
Apa yang kudapat sekarang merupakan luapan
atas penantianku akan masa depan

Jerih payah bukanlah soal keletihan
tapi itu semua soal keikhlasan
Bukan diriku sendiri yang berjuang
melainkan jutaan orang yang terbuang
mereka berjuang
walau rela terjungkang

Kini aku telah mendapatkan yang kuingin
walau tak semua kudapat
yang penting sekarang  ku dingin
karna ku bergerak cepat.

(dimalam yang indah benar _)
10:17 PM

Perbedaan Masa Abu-abu dengan Masa Kuliah

source : triyogaadiperdana.wordpress.com
Yap readers, tulisan kali ini ditujukan bagi kalian yang tahun ini akan duduk di bangku perkuliahan. Saya akan menjelaskan apa perbedaan yang paling nyentrik saya rasakan antara putih abu-abu dan bangku perkuliahan. Walaupun baru satu semester saya jalani, tapi ini tentu berguna bagi kalian yang penasaran bagaimana sih sebenarnya bangku perkuliahan itu. Kalian jangan pernah ngebayangin kuliah itu sama seperti yang ada di film FTV, banyak yang hura-hura, dan happy-happy, itu semua bergantung kalian apakah kalian ingin kuliah yang serius apa kuliah yang santai.

Perbedaan masa putih abu-abu dan kuliah adalah :

  1. Masa orientasi mahasiswanya lebih berat dibanding SMA. Pasti kalian akan menemukan banyak senior yang galak sama kalian. Tapi itu hanya sebuah tahapan uji mental kalian saja sih sebenernya,  aslinya mereka baik-baik kok walau gak semua. 
  2. Kalau di SMA kalian bangun pagi-pagi masuk jam 06.30. Tapi, kalau kuliah kalian gak perlu bangun pagi-pagi, karena kuliah paling cepet itu jam 08.00. Gak tau sih di kampus lain, tapi di kampusku begitu. 
  3. Kalau dalam proses belajar tentu perbedaannya sangat jauh. Di bangku kuliah kalian harus belajar lebih mandiri atau lebih memanfaatkan belajar kelompok atau diskusi. Kalau kalian harapin ngerti dari dosen langsung itu akan sedikit mustahil bagi kalian. Sebab banyak juga sih dosen yang jarang masuk kelas. 
  4. Yang paling bikin kesel adalah kalau di kuliah itu dosen bisa aja ganti jadwal sesuka hati mereka. Kadang-kadang setiap minggunya jamnya beda-beda
  5. Nah kalau bicara tentang tugas, kebanyakan sih bikin makalah gitu. Dan tentunya banyak banget tugas kelompoknya. Jangka waktu tugas rata-rata satu minggu. 
  6. Selanjutnya adalah ujiannya. UTS dan UAS sebutannya sih sama dengan SMA. Tapi ada yang lucu dari ujian di kuliah. Jadwal ujiannya juga sesuai dengan dosen masing-masing, sekalipun ada jadwal dari rektorat.
  7. Kabar gembiranya adalah jika dalam satu hari kalian gak ada jadwal mata kuliah, itu berarti kalian libur. 
  8. Bagi kalian yang mungkin di SMA kurang aktif dalam belajar, di kuliah kalian harus memberanikan diri untuk memberi pertanyaan serta menjawab pertanyaan. Gak harus bener kok yang penting logis aja. 
  9. Di kuliah anggap aja dosen sebagai teman kalian, tapi berlakulah dengan sopan. Dalam artian ketika kalian kurang setuju dengan apa yang dikatakan dosen, berikan gambaran kepada beliau. Gak salah kok, namanya juga mahasiswa
  10. Selanjutnya, di kampus itu banyak banget kegiatan mahasiswa yang bisa kalian ikuti. Mulai dari komunitas-komunitas dsb.
Yap mungkin itu aja yang bisa saya gambarkan terkait dengan perbedaan masa putih abu-abu dengan masa kuliah. Buat adik-adikku yang akan kuliah, kalian bisa jadikan ini sebagai gambaran kalian kedepan bagaimanakah kuliah itu. Sebenarnya sih asik, tapi jangan keasikan. Inget mahasiswa adalah orang terpelajar, jadi harus belajar. Thanks.

Tuesday, January 13, 2015

Menguji Kesabaran di Perempatan Lampu Merah

lampu lalu lintas
Readers, semua pasti tau kan perempatan lampu merah. Di ibu kota seperti Jakarta tentu banyak kita jumpai. Bagi kalian yang sering mengendarai sepeda motor maupun mobil pasti kalian sering mengalami pengalaman ini. Kalau kita pikir-pikir lampu merah diciptakan untuk menjaga keselamatan seseorang. Lalu mengapa banyak orang yang mengabaikannya? Alasan buru-buru mungkin akan menjadi alasan yang terfavorit.
Baiklah readers, yang saya perhatikan di perempatan lampu merah jarang sekali pengendara menaati rambu ataupun lampu merah. Ketika ada kesempatan untuk menerobos lampu merah yang pasti mereka langsung menerobosnya. Seakan-akan mereka mengabaikan keselamatan mereka sendiri. Hal ini tentu membahayakan, bukan hanya membahayakan diri mereka sendiri tapi juga membahayakan orang lain. Kita lihat banyak sekali kecelakaan yang berujung maut terjadi di lampu merah. Tapi mereka gak kapok-kapok juga ya. Ketika kepolisian Indonesia melakukan razia zebracross banyak sekali dari pengendara sepeda motor dan mobil yang kena tilang. Ini berarti ketaatan berlalulintas di Indonesia masih rendah ya readers. Padahal zebracross ialah tempat bagi pejalan kaki yang ingin menyebrang, tapi masih saja direbut oleh pengendara.
Perempatan lampu merah merupakan tempat uji kesabaran. Yang saya perhatikan dan saya rasakan sendiri seperti itu, Banyak sekali dari mereka yang tersingkir dari uji kesabaran itu dengan menerobos lampu merah. Padahal ketika lampu merah menyala kita bisa beristirahat sejenak kan. Tapi sebegitu berhargakah sedikit waktu di lampu merah bagi orang Indonesia, sampai-sampai mereka mengorbankan nyawa mereka di lampu merah. Di kala kesabaran kita di uji di perempatan lampu merah disitulah kita harus kuat menahan godaan manakala ada pengendara lain yang mencoba menerobos lampu merah tersebut. Bisa gara-gara sedikit saja keselamatan kita terbuang sobat, jadi hati-hati ya kalo berkendara. Safe yourself first!

Mengulang Kisah

Suatu saat kuulang kisah
Masa-masa disaat kita belum berpisah
Pembicaraan kita di jejaring sosial
Menjadi tempatku bernostal

Kata-kata indah yang kita ucapkan
Ternyata dulu hanya sebuah ungkapan
yang hanya untuk menyenangkan
Bukan untuk kebenaran

Entah mengapa aku tertawa geli melihatnya
Entah apa yang aku sempat ucapkan padanya?
Kata 'sayang' selalu ada disetiap kalimatnya
tapi tak terlihat buktinya

Aku mengulang kisah disaat kesendirianku
dimana aku berdiam diri di dalam ruangku
Terkadang aku rindu..
akan masa-masa itu


Sunday, January 11, 2015

Hujan

Belajarlah kepada rintik hujan
yang berjatuhan ke permukaan jalan
walau ia terkadang menyusahkan orang
namun tanpanya manusia takkan bisa senang

Hujan ialah air yang berjatuhan
dari awan yang putih
tanpa hujan manusia takkan bertahan
karna membutuhkan segelas air bersih

Manusia.. syukurilah semua pemberian Tuhan
Lingkungan dan jagat ini merupakan pemberian
Patut lah kita manusia berterima kasih padanya
Yang sudah memberikan kehidupan bagi kita

( Dalam suasan hujan di pagi hari )



Saturday, January 10, 2015

Malam Minggu

Kudengar suara motor dan mobil menggelegar
Aku bingung apa yang hendak di gelar?
Panggung musik kah?
Panggung teater kah?
Aku hanya merenung
Di kala orang tak bermurung

Semakin larut malam
semakin banyak orang berkeliaran
Aku jadi semakin bingung,
Apakah ini ada arak-arakan?

Oh iya inilah malam minggu
Banyak orang tanpa belenggu
Semua senang, semua tertawa
berkencan dengan bahagia

Namun yang kucinta tak ada disini
Dia ada di jauh sana
Yah aku hanya bisa bermimpi
berkencan seperti mereka
Hanya satu yang bisa ku amini
Jangan pisahkan aku dengan dirinya




Friday, January 9, 2015

Oh Liburanku..

Oh Liburan. . .
mengapa engkau datang di saat yang tidak tepat?
Disaat orang-orang sudah bekerja, aku liburan
Hiburan apa yang kan ku dapat?

Mungkin liburan tak beda dari kuburan
Yang penuh gegap dan senyap
Yah inilah kawan resiko di tanah perantauan
Semua harus ku lenyap

Liburanku kali ini mungkin suram
Tak ada yang bisa kulakukan dalam senang
Mungkin wajahku pun terlihat buram
Itu karna liburanku yang kutentang

Oh liburan, lain kali datanglah di saat yang tepat
Agar kesenangan ku dapat 

By : Radian Nugraha Ginting
In the night with nothing special

Tuesday, January 6, 2015

Terjebak Mimpi

Sementara waktu terus berlalu
Aku tetap disini
Ada yang sudah sampai di Belanda
tapi saya masih di balada
Ada yang sudah sampai di Cina
tapi saya masih di bina

Huuh, kadang aku mengeluh
dengan suara yang melenguh
tapi patut kusyukuri
karena aku masih diberi
diberi kesempatan untuk bermimpi

Mimpiku banyak
tersimpan dalam benak
aku tak tahu suatu saat kelak
apakah aku akan terjebak?
Terjebak dalam mimpi
yang tak pernah ku dapati 

" Teruslah bermimpi walau sulit dimengerti " - Radian Nugraha Ginting

Monday, January 5, 2015

Sang Perantau

Teringat disaat ku sendiri
Menatapi langit senja tanpa ada yang menemani
Hening memang kalau sendiri
Tapi bisa kubuktikan jati diri

Hidup sendiri
Dituntut tuk mandiri
Jalani hari
Dimulai pagi hari

Tujuanku disini mengisi diri
Dengan curahan ilmu dan dedikasi
Aku disini bukan tuk menyendiri
Tetapi tuk buktikan diri 

Merantau memang tak enak
Layak dikatakan sebagai orang acak
Semua kulakukan demi tekad 
Walau kutempuh waktu berabad 

( Untuk-mu yang merantau demi sebuah 
masa depan yang begitu misteri di depan kita )

U.A.S ( Ujian Akhir Susah )

Mohon maaf kali ini saya menggerutu. Baru-baru ini saya baru saja melewati masa-masa sulit yakni UAS ( Ujian akhir semester ). Maklum saja, ini adalah kali pertama saya menghadapi UAS sejak kuliah. Ujian yang saya alami di SMA tentu tak sama dengan apa yang saya alami di bangku kuliah. Awalnya saya mengira takkan jauh berbeda dengan ujian-ujian lainnya.
Namun kenyataannya, something I found that the question is so awful. Sampe-sampe saya gak bisa ngejawabnya. Tapi itu bukan salah dosen, justru dosen yang berkualitas yang dapat membuat soal sedemikian rupa.
Saya gak tau, saya yang kebodohan atau soalnya yang kejagoan, yang jelas saya anggap UAS ini bukan Ujian Akhir Semester tapi : Ujian Akhir Susah (UAS) . Thanks :)

by : Radian Nugraha Ginting
Cur-Col