Sunday, June 1, 2014

Sekarang Saatnya saya diuji

Benar sekali sebuah kalimat yang saya kutip ini " Selama kita hidup, cobaan kan selalu datang mengahampiri ". Mungkin pembaca yang budiman berfikir apa cobaan yang sedang saya alami. Di tulisan blog "Sekarang Saatnya Saya Diuji" akan saya beberkan apa tantangan hidup saya saat ini. 
Pengumuman SNMPTN yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diumumkan pada tanggal 27 Mei 2014 yang lalu menjadi pengalaman berarti buat hidup saya. Dengan langkah yang penuh pengharapan saya menuju rumah teman saya Fadhil Muhamad Ramadhan yang jaraknya begitu dekat dengan rumah saya. Begitu tiba di rumahnya.

" Eh dil, udah baca pengumuman lo? "
" Belum rad, gua lagi ngedit video untuk ditampilin besok nih "
" Yaudah gua liat pengumuman di rumah lo ya dil "
" Yaudeh rad, masuk ! " begitu perintahnya

Dengan membawa selembar amplop coklat berisi nomor NISN ( Nomor Induk Siswa Nasional ) dan SKHU dengan tujuan mendaftar STAN ( Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ). Saya masuk ke rumahnya dan naik keatas menaiki kira-kira 15 anak tangga dan sampai pada sebuah pintu, yaitu pintu kamarnya. 

" Dil, emang belum ada yang nge-tweet di twitter gitu yang udah dapet undangan ? "
" Gatau gua rad, daritadi gua belum buka twitter "
" Ohh... "

Pada saat itu saya melihat keatas, kearah sebuah jam dan jam menunjuk angka 9.45. Konon, di website dan dari informasi teman-teman pengumuman SNMPTN sudah dapat dilihat pada pukul 10.00. Dengan perasaan yang bercampur, kami menunggu dengan sabar 

" Emang lo berharap dapet SNMPTN rad? "
" Berharap lah kocak. Masa kagak "
" Gue sih yakin gua gabakal dapet rad "
" Gak boleh gitu, siapa tau hoky "
" wkwkwk "

Begitulah candaan kami kala itu, dan dengan santai kami menemukan sebuah kalimat di twitter yang ditulis para peserta SNMPTN. (Yeaah thanks god, Yes masuk ITB, Alhamdulilah keterima juga) kalimat tersebut yang menjadi pertanda bahwa pengumuman sudah dapat diilihat. Dan dengan sigap tangan fadil mengetik snmptn.ac.id ada kolom pengisian nomor pendaftaran dan NISN. Fadil yang mengisi pertama kolom tersebut. Dan hasilnya " Mohon maaf, anda dinyatakan tidak lulus SNMPTN ".

" Kan rad bener apa gua bilang. Hahaha "
" Yaudeh sekarang gue dil "

Lalu saya mengisi nomor pendaftaran beserta NISN saya. Dan yang terjadi adalah " Mohon maaf, anda dinyatakan tidak lulus SNMPTN ". Dengan ada sedikit kekecewaan, namun tetap ikhlas menerima.

" Yaah. yaudah dil harus rajin-rajin les GO kita "
" Yoman. Jagoan belakangan rad "

Kalimat itu membuat saya sedikit kuat, walau saya sedih dan iri melihat teman saya yang sudah nge-tweet berhasil lulus SNMPTN. Saya berfikir dalam hati bahwa akan ada yang lebih baik daripada ini yang sudah dirancang oleh Tuhan. Setelah itu saya pulang ke rumah saya dan mengabarkan kepada kedua orang tua saya bahwa saya gagal dalam SNMPTN ini. Kedua orangtua saya menanggapinya dengan dingin sembari memberi semangat kepada saya.

-------------------------------------ACARA PENGLEPASAN-------------------------------------------

Penglepasan Siswa/siswi akan terjadi hari ini. Ada senangnya, ada sedihnya. Sedih karena saya belum ada kepastian masuk PTN. Setibanya di tempat acara saya langsung melihat teman saya, dan kami bercengkerama dan berjabat tangan satu dengan yang lainnya. Membicarakan seputar SNMPTN suatu yang menjengkelkan buat saya, dan menyenangkan buat mereka yang diterima. Sungguh perasaan yang bercampur aduk. Tapi saya tetap menghargai keberhasilan mereka dengan mengucapkan kata apresiasi

" wesh mantap bro, sukses terus ya bro "
Hanya itu yang dapat saya katakan, walau sejujurnya begitu hancur perasaan saya melihat mereka

Pada saat acara sudah dimulai, seakan terlupa dengan SNMPTN kami bercanda membuat memori akhir yang nantinya kan selalu terkenang dalam kehidupan kami. Tapi tetap selalu ada yang bertanya

" Lo gadapet SNMPTN Rad? " Demikian pertanyaannya
" Engga. Disuruh coba lagi " saya mencoba untuk membuat guyonan, padahal saya begitu kecewa dengan hal itu

Momen demi momen saya lewati. Akhirnya dipanggil 10 besar peraih UN tertinggi di sekolah kami. Saya berada di posisi keenam. Kami semua diapresiasi dengna diberikan sertifikat penghargaan kepada kami masing-masing. Namun dalam hati saya berkata, buat apa ini semua kalau belum diterima di PTN.
Senang sih, tapi belum puas bagi saya hanya mendapat itu saja.

" Ini kan acara penglepasan, tapi gua belum ngerasa dilepas mon " saya berkata kepada seorang teman baik saya yang bernama Monang Manganputua
" Kenapa rad ? "
" Kita belum keterima di PTN " kembali itu lagi yang saya katakan.
" Yaudah rad selow aja, kan ada SBMPTN "
" Ya, cuma itu jalan keluar mon "

Saya hanya berfikir dalam hati, bahwa akan ada kesuksesan yang tertunda dari setiap kegagalan yang saya alami. Saya yakin saya akan berhasil di SBMPTN nanti, namun saya tetap memerlukan doa dari teman dan semua sanak saudara. Saya yakin saya bisa !


No comments :

Post a Comment