Thursday, May 8, 2014

Dampak Besar Emansipasi

Kartini, wanita Indonesia yang harum namanya, telah merubah paradigma bahkan budaya pada masyarakat Indonesia. Penulis buku " DOOR DUISTERNIS TOT LICHT " terjemahan : Dari Gelap menuju Terang telah membuat paradigma baru menuntut hak perempuan sejajar dengan laki laki. Kartini menuntut wanita untuk dapat bersaing dengan siapapun bukan saja berdiam diri di rumah. Pada saat itu, kebudayaan yang dipercayai masyarakat begitu kental dan kuat, dimana terdapat anggapan wanita dilarang keluar pada malam hari. Jika dilanggar akan mendapat sanksi cemooh dari masyarakat. Pendidikan bagi wanita begitu sarat, bahkan tiada. Wanita muda yang mengenyam pendidikan di Europese Lagere School ( ELS ) melihat ini sebagai suatu ketidakadilan yang menyangkut martabat. Jauh pada zaman dahulu dituliskan bahwa wanita sangat direndahkan martabatnya. Bahkan, konon jika seorang ibu mengandung, dan anak yang dikandung berjenis kelamin perempuan, bayi tersebut ketika lahir akan dikubur hidup-hidup mengingat 'hina'nya kaum wanita. 
R. A Kartini, Pejuang Emansipasi Wanita

Kartini pernah menuliskan " Dan siapakah yang dapat banyak berusaha memajukan kecerdasan budi itu, siapakah yang dapat mempertinggi derajat budi manusia. Ialah wanita, ibu, karena haribaan ibu itulah manusia mendapatkan didikannya yang mula-mula sekali ". Kartini hanya menginginkan kebebasan perempuan untuk memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya. Yang nantinya ilmu tersebut bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk mendidik anaknya kelak. " Ibu adalah guru yang pertama dan utama ", seorang anak akan mencontoh sikap, perilaku, dan setiap tindakan dari seorang ibu. Kartini juga selalu memesankan kepada kaum perempuan supaya jangan berputus-asa didalam memperjuangkan hak yang mulia. " Janganlah berputus asa dan janganlah menyesali untung, jangalah hilang kepercayaan hidup. Kesengsaran itu membawa nikmat tidak ada yang terjadi berlawanan dengan rasa kasih yang hari ini serasa kutuk, besoknya ternyata rakhmat. Cobaan itu adalah usaha pendidikan Tuhan ". Kegigihan R.A Kartini memperjuangkan emansipasi begitu berharga. Dampaknya terlihat saat ini. Wanita sudah sejajar dengan pria, dalam hal menuntut ilmu, pekerjaan, hak dan kewajiban dsb. Begitu banyak surat-surat yang ditulis kartini untuk memperjuangkan emasipasi bagi wanita. Dan semua tulisan tersebut telah berhasil dihimpun oleh J.H Abendanon yang ditemukan di Belanda. 

Bila kita bisa bayangkan masa-masa sebelum terjadinya emansipasi wanita terjadi pada saat ini, apa yang mungkin akan terjadi? Bisa dipastikan wanita-wanita Indonesia belum dapat bersaing dengan Laki-laki. Wanita tidak diperbolehkan keluar pada malam hari, tidak dapat mengenyam bangku pendidikan (karena itu hanya hak laki-laki ) dsb. Ini akan berdampak kepada anak-anak mereka, sosialisasi yang kurang baik akan dirasakan oleh generasi muda. " Ibu yang berpendidikan dan ibu yang tidak berpendidikan akan ada perbedaannya ". Tujuan mulia seorang Kartini ingin memajukan generasi muda intinya dan berupaya supaya Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya di seluruh penjuru bumi.

by : Radian Nugraha Ginting

No comments :

Post a Comment