Thursday, June 23, 2016

Fenomena Bulan Ramadhan

Baju baru, sepatu baru, tas baru dan semua barang baru menjadi perburuan masyarakat di setiap bulan ramadhan menuju perayaan hari raya lebaran bagi umat muslim di Indonesia. Tidak usah heran, apabila berkunjung ke pusat perbelanjaan di Jakarta anda akan terkesima dengan gerombolan manusia yang sedang berbelanja. Di lain sisi, penjual barang pun dengan sigap membuat pesta diskon yang sangat diminati masyarakat. Keadaan inilah yang secara tidak langsung membuat jalanan ibukota semakin padat. Bukan saja diwaktu menjelang buka puasa, pagi dan siang hari pun demikian padatnnya.

Fenomena ini bukan baru kali ini terjadi. Sejatinya tiap tahun hampir sama, namun dengan tingkatan yang berbeda. Menurut saya berbelanja mempersiapkan diri dalam perayaan hari raya lebaran sudah menjadi tradisi yang membudaya dalam masyarakat. Sejatinya mereka berbelanja bukan saja untuk mempersiapkan diri mereka sendiri, melainkan untuk membeli cinderamata kepada sanak saudara. Momen tahunan ini dimanfaatkan oleh banyak orang yang bertandang ke Jakarta untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara mereka yang berada di kampung halaman seraya  menunjukkan kesuksesan mereka mengadu nasib di Jakarta.

Tradisi yang muncul di bulan ramadhan bukan hanya berbelanja, pulang ke kampung halaman atau yang lebih sering disebut mudik bukan menjadi hal yang langka. Tidak heran di hari raya lebaran Jakarta terasa sepi tidak seperti biasanya, sedangkan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk beberapa propinsi di Sumatera menjadi kelabakan dengan serbuan pemudik yang memanfaatkan momen tersebut. Setiap tahun masing-masing pemerintah propinsi yang berada di pulau jawa mempersiapkan infrastruktur demi keamanan dan kenyamanan pemudik. Perbaikan jalan, persiapan posko kesehatan, dan pelayanan lainnya dipersiapkan untuk menyukseskan tradisi mudik bagi masyarakat. Hal lain yang sering kita dengar dalam pemberitaan media terkait dengan informasi mudik ialah kecelakaan lalu lintas. Setiap tahun selalu ada korban jiwa baik yang meninggal, kritis, maupun luka-luka ringan. Entah mengapa disamping persiapan yang banyak dilakukan kecelakaan lalu lintas tetap saja terjadi pada musim mudik. Bersamaan dengan tulisanini saya pun hendak mengingatkan pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman agar tetap berhati-hati serta menjaga kesehatan tubuh dalam perjalanan dan manfaatkan posko-posko pelayanan yang telah disediakan.


Akhir kata, bulan ramadhan yang menjadi bulan kemenangan bagi umat muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia harus membawa kedamaian, kebaikan, kebajikan bagi kita semua. Perbuatan, perilaku, pikiran dan perkataan yang selama ini mungkin belum baik dalam momen ini haruslah kita rubah demi kebaikan bersama. Sejatinya manusia tiada yang sempurna, namun tetaplah kita berada pada jalan menuju kesempurnaan. ~ 

No comments :

Post a Comment