Untuk
mengakhiri minggu ini saya membuat tulisan tentang pencalonan Komjen Pol. Tito
Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang
ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya Kepala Kepolisian
Republik Indonesia dijabat oleh Jenderal Pol. Badrodin Haiti. Terlepas dari siapapun
yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol.
Badrodin Haiti sesungguhnya masyarakat menginginkan agar Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI) semakin baik dari yang sebelumnya.
Sejauh
ini menurut pengamatan saya pribadi kinerja yang ditunjukkan oleh Jenderal Pol.
Badrodin Haiti selaku Kepala Kepolisian Republik Indonesia sudah baik. Terlihat
dengan jelas peran Kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan dalam
negeri. Dalam kasus pemboman sarinah pada awal tahun 2016 contohnya terlihat
jelas kerja dari kepolisian kita. Meski sempat kecolongan namun situasi Jakarta
tetap terkendalikan. Selama kepemimpinan Jenderal Pol. Badrodin Haiti, POLRI
tetap menunjukkan kenetralan selaku penegak hukum di tanah air. Memang masih
ada yang harus diperbaiki untuk membuat POLRI semakin baik lagi kedepan, namun
secara keseluruhan menurut saya sudah cukup baik.
Memasuki
masa purnabakti kursi Jenderal Pol. Badrodin Haiti akan diisi oleh Komjen Pol. Tito
Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Disamping semua
pertimbangan Presiden Joko Widodo memilih dan menunjuk langsung calon tunggal
Kapolri sebenarnya terbersit harapan yang amat besar bagi POLRI kedepannya. Kepolisian
yang selama ini mempunyai stigma negatif dalam masyarakat sebaiknya dirubah
menjadi stigma positif yang benar-benar mengayomi masyarakat. Selama ini stereotype yang berkembang adalah polisi
bisa disogok, polisi hanya ingin uang, urus ini dan itu butuh pungli dan
lain-lain. Ini yang menjadi tugas berat Kapolri kedepan bagaimana membuat
lembaga Kepolisian semakin baik dan jauh dari stigma negatif yang ada pada
masyarakat. Satu hal menarik yang dikatakan oleh Komjen Pol. Tito Karnavian
saat dilaksanakannya fit and proper test
bersama dengan Komisi III DPR RI ialah Reformasi Internal Kepolisian. Menurut
saya ini adalah jawaban yang penting dilakukan untuk merubah stigma-stigma yang
disebutkan diatas menjadi persepsi yang baru dalam masyarakat. Polisi bukan
lagi menjadi ‘badut setan’ yang menakuti masyarakat namun menjadi pengayom dan
pelindung masyarakat. Selama ini mungkin apabila ada kehilangan barang berharga
sungguh tiada gunanya melapor ke Polisi karena ujung-ujungnya pasti butuh
pungli/sogokan agar di investigasi. Kedepannya kami masyarakat berharap Polisi
bisa menjadi benteng yang melindungi masyarakat, berada di garda terdepan dalam
penegakan hukum, dan tidak memandang bulu dalam penegakan hukum tersebut. Yang
salah sebaiknya dihukum, dan yang benar sebaiknya dibela. Pada akhirnya,
apabila hal ini terwujud,citra POLRI akan semakin baik dan kepercayaan
masyarakat akan semakin tinggi pada lembaga ini.