Plagiarisme merupakan sebuah tindakan
yang menjiplak karya orang lain. Karya tersebut dapat berupa tulisan, gambar, suara
dan lain sebagainya. Latar belakang seseorang melakukan plagiat pada umumnya
adalah mempermudah dalam mencipta suatu karya. Dengan melakukan plagiat segala
sesuatunya terasa sangat mudah. Bagi mahasiswa, tentu tindakan plagiat
merupakan tindakan yang sangat memalukan. Karena pada derajatnya seharusnya
seorang mahasiswa dapat membuat karya sendiri dengan kemampuan yang dimiliki.
Mungkin masih banyak juga mahasiswa yang masih melakukan tindakan plagiat,
namun bagi saya itu merupakan tindakan yang bodoh dan membodohkan dirinya
sendiri. Plagiat dari segi hukum sebenarnya adalah pelanggaran. Sebuah karya
yang sudah dilabeli hak cipta dan diplagiatkan tentu dapat dituntut secara hukum
dan hukuman yang diberikan bagi seorang plagiator sangat berat. Di jenjang universitas,
apabila skripsi, tesis, dan disertasi melakukan tindakan plagiat tentu
mahasiswa tersebut tidak dapat lulus sesuai aturan universitas. Karena sebuah
karya ilmiah harus teruji keabsahannya dan harus teruji orisinilitasnya.
Terutama bagi para mahasiswa, sejak kini kita harus membangun budaya bangga
akan karya sendiri serta mampu mengahargai karya orang lain. Dengan
pengahargaan kita akan karya orang lain tentu kita akan berfikir apabila kita
ingin melakukan tindakan plagiat akan karya tersebut. Plagiat merupakan sesuatu
yang haram bagi mahasiswa yang memang berjiwa mahasiswa. Karena pada
kenyataannya nanti kita akan diperhadapkan dengan segala tugas yang menyangkut
kepada karya ilmiah. Dan apabila karya ilmiah yang kita buat selalu plagiat,
yakinlah bahwa tidak ada yang kita dapatkan dalam menuntut ilmu. Di samping itu
budaya yang harus ditanamkan adalah cinta lingkungan. Yang perlu kita sadari
adalah segala kehidupan berasal dari lingkungan. Lingkungan merupakan ciptaan
Tuhan. Sebagai orang yang menghargai Tuhan tentu kita harus bisa menjaga
lingkungan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama. Budaya cinta lingkungan
harus dilakukan secara realistis dan nyata. Dengan cara apa? Yang paling ringan
yang dapat dilakukan adalah mengambil sampah yang kita lihat di jalan atau
dimanapun itu dan meletakkannya di tempat sampah. Terlihat sepele namun itu
semua sudah mencakup kepada budaya cinta lingkungan. Tidak perlu rencana
besar-besaran, kesadaran diri kita saja sudah merupakan hal yang terpuji
apabila sudah kita tanamkan sejak dini. Mahasiswa merupakan agent of change
(agen perubahan), maka seharusnya tindakan, perkataan, perbuatan dan pemikiran
mahasiswa menuju kearah perubahan. Namun perubahan yang diharapkan adalah
perubahan menuju yang lebih baik dengan memanfaatkan ilmu yang sudah dimiliki. Mahasiswa
harus berfikir keras dan kritis serta mampu menganalogikan sebab-akibat atas
apa yang diperbuatnya, sehingga mahasiswa tidak menjadi sampah dalam
masyarakat, justru harus menjadi sosok yang dinanti-nantikan dan bermanfaat
bagi masyarakat. Indonesia menanti kerja nyata dari para mahasiswa, sebab
sesungguhnya mahasiswa merupakan penghubung antara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa menjadi kritikor atas kebijakan pemerintah. Budaya cinta lingkungan
itu pun dapat kita ajukan kepada pemerintah, apabila ada suatu inovasi temuan
baru yang mungkin akan membantu pemerintah dalam suatu persoalan tentu akan
berdampak baik. Dengan begitulah, maka peran mahasiswa akan teruji secara nyata
dan sangat dirasakan oleh masyarakat. Sebab kita perlu ingat bahwa agen
perubahan adalah kita mahasiswa, sang penerus generasi bangsa, sang pemegang
tahta kekuasaan kelak.
Dengan kedua budaya tadi, kita harus
tumbuhkembangkan hal tersebut menjadi suatu nilai yang mendarahdaging (internalized
value) sehingga mahasiswa dapat mensiasati dirinya, mengevaluasi dirinya atas
budaya plagiarism dan budaya cinta lingkungan. Mana yang positif dan mana yang
negative harus kita mengerti dan pahami sebagai mahasiswa yang kritis dan tak
mudah dipengaruhi. Mahasiswa hendaknya mempengaruhi dunia untuk melakukan
tindakan yang baik. Hal-hal yang positif harus diprovokasikan, hal-hal negative
harus disosialisasikan. Maka dampak dari semua itu dapat diketahui oleh
masyarakat berkat adanya mahasiswa yang menyampaikannya.
Jadilah mahasiswa yang bermanfaat bagi
Indonesia. Hidup Mahasiswa!
By : Radian Nugraha Ginting
No comments :
Post a Comment