Tuesday, August 11, 2015

Inovasi yang Berbuah Kecemburuan

Image result for gojek
source : popkoreanshop.com
Di awal penemuannya seakan menjawab keinginan dan dambaan masyarakat khususnya di ibukota dalam bertransportasi yang aman dan nyaman. Tidak perlu rumit apabila memerlukan armada transportasi motor atau sering disebut ojek. Kini dengan menyentuh layar ponsel menggunakan aplikasi gojek, setiap masyarakat akan dilayani dengan ramah, nyaman, harga yang sesuai dan menyenangkan. Selama ini masyarakat yang sering bepergian dengan menggunakan ojek harus melangkah ke pangkalan ojek terdekat pada lokasi masing-masing. Setelah itu harus pula tawar-menawar dengan tukang ojek tersebut. Yang lebih parah terkadang di saat sangat membutuhkan tidak ada tukang ojek yang mangkal. Pengguna ojek pun belakangan ini khawatir dengan keamanan tukang ojek sebab kerap terjadi pembegalan, pemerkosaan dan sebagainya yang dilakukan oleh tukang ojek itu sendiri. Kini Gojek sebuah perusahaan jasa transportasi motor tersebut menawarkan transportasi yang menepis keluhan dan kekhawatiran masyarakat. Istilah everytime available layak disematkan kepada gojek, karena setiap saat, kapanpun dan dimanapun penumpang, gojek akan selalu ada melayani masyarakat.

Gojek merupakan sebuah inovasi yang merubah tatanan dunia keojekan. Seperti yang sudah disebutkan tadi diatas selama ini penetapan tarif ojek dilakukan berdasarkan tawar menawar antara pengojek dengan penumpang. Kini penumpang tidak lagi harus bersitegang untuk menyesuaikan tarif dengan pengojek, harga ditetapkan berdasarkan jarak (distance fare)

Lapangan Kerja 
Harus kita akui adanya perusahaan baru yang bergerak di bidang transportasi tersebut membutuhkan tukang ojek dan posisi lainnya. Yang berarti ada kesempatan kerja bagi mereka yang belum memiliki perkerjaan. Tukang ojek yang selama ini beroperasi secara konvensional pun bisa bergabung dengan gojek. Hal ini tentu secara sosial dan ekonomi berdampak positif membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan bagi para penganggur. Para pelamar beberapa minggu ini memadati kantor Gojek yang berada di Jakarta Pusat dengan membawa lamaran mereka untuk mengisi beberapa posisi. Ratusan pegawai nantinya akan siap dipekerjakan di perusahaan tersebut.

Penolakan Tukang Ojek Konvensional
Setelah hadirnya Gojek sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ojek, timbul penolakan dari para tukang ojek konvensional (mangkal). Mereka merasa tersaingi akibat berdirinya usaha ini. Di jejaring sosial marak diberitakan Pengendara Gojek di beberapa tempat tidak diizinkan melintasi daerah yang menjadi tempat ojek konvensional mangkal. Bahkan di beberapa tempat terjadi kekerasan terhadap pengendara Gojek. Hal ini jelas merupakan sebuah kecemburuan dari tukang ojek konvensional yang merasa lahan mereka dihabisi. Sebetulnya mereka sangat bisa bergabung dengan Gojek, sama-sama diuntungkan dengan prinsip bagi hasil yang diterapkan Gojek. Segala fasilitas diberikan, dan mereka tidak perlu menunggu penumpang terlalu lama. Banyak pula tukang ojek yang mangkal di pangkalan ojek hanya sibuk bermain gaple menanti-nantikan penumpang. Dengan bergabung dengan gojek, saya pribadi yakin penghasilan mereka akan semakin tambah karena penumpang akan diberikan kepada mereka tanpa menunggu.

Sunday, August 9, 2015

Internet dan Ramalan Manusia di Masa Depan

Image result for internet
source : bidnessetc.com
Pada saat ini sangat sulit menemukan manusia yang tidak mengerti Internet. Hampir seluruhnya pernah berhubungan dan merasakan nikmatnya Internet secara langsung. Internet adalah buah daripada globalisasi. Internet dapat menjangkau siapa saja di seluruh penjuru dunia. Segala informasi, berita terkini, aktivitas seseorang dapat diakses siapa saja dengan cepat. Di awal penemuannya, yang dapat menikmati Internet hanya segolongan orang saja, tetapi pada saat ini setiap orang pasti pernah berhubungan dengan internet, baik dalam urusan pekerjaan pun hal-hal lainnya. Anak-anak yang bersekolah pun sering disibukkan dengan tugas yang terpaksa harus diakses dari internet yang membuat mereka sedikit lebih mudah di dalam mengakses materi pelajaran. 

Dibalik manfaatnya yang sungguh amat luar biasa, apabila tidak ditakar penggunaannya akan berpengaruh kepada manusia yang menggunakannya. Belakangan ini ditemukan penyakit baru yakni candu internet yang membuat setiap orang merasa tidak tenang apabila tidak berhubungan dengan internet. Internet pun dapat membuat seseorang tidak peduli dengan masyarakat atau yang sering disebut dengan antisosial. Kepekaan akan lingkunagn dan masyarakat sangat tidak sensitif lagi. Disetiap aktivitasnya hanya disibukkan dengan daring di internet atau bermain game secara online. Yang lucunya banyak pengguna internet lebih senang dengan dunia maya ketimbang dunia nyata, Bertatapan muka dengan orang lain merasa sungkan akibat kepercayaan diri yang kurang. Banyak pengguna internet tidak memiliki kepercayaan diri apabila tampil di muka umum, menyatakan pendapat dan sebagainya, Selain secara sosial dan kepribadian, internet pun berdampak pada fisik seseorang. Anak-anak yang sering bermain game online secara berlebihan akan memiliki bentuk fisik yang lain daripada biasanya. Badannya akan cenderung lebih cepat bungkuk ketimbang anak yang jarang berhubungan dengan internet dan game onlinenya. Mata anak pun akan semakin cepat rusak, maka tidak heran apabila anak-anak Indonesia saat ini sudah banyak yang menggunakan kacamata sedari usia balita. Keterpaksaan mereka bertatpan dengan monitor hp atau komputer yang membuat mereka jadi sedemikian rupa. 

Saat ini sudah memasuki era digital, internet dan sebagainya. Yang mana anak-anak saat ini sudah menjadi konsumen daripada itu semua. Di masa yang akan datang kita dapat memastikan bahwa setiap individu akan semakin antisosial, tidak mudah bergaul dengan orang lain, susah menyiasati keadaan dsb. Pun masalah kepercayaan diri individu akan semakin terkikis, dunianya hanyalah dunia khayalan yang jauh dari kenyataaan. Itu sudah bisa diramalkan dengan menatap generasi muda saat ini yang begitu konsumtif akan internet dan gadget atau alat teknologi. Yang jauh terasa dekat dan yang dekat terasa jauh mungkin ini yang sedang terjadi pada setiap individu. Yang bahaya ialah yang dekat terasa jauh. Individu tersebut tidak lagi meraskan bahwa ada orang lain yang sedang berada di dekatnya atau yang tadi disebut antisosial. Tidak terbiasa bergaul dengan orang lain yang baru ia kenal, selalu merasa curiga kepada setiap orang.

Kita sama-sama mengakui manfaat internet jelas ada. Internet banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran dan bidang-bidang lainnya. Tapi sekali lagi yang dipermasalahkan hanyalah porsi penggunaannya saja. Yang dipermasalahkan bukanlah adanya internet saat ini melainkan porsinya. Kita harus menggunakan internet dengan bijak, agar kita tidak menjadi manusia yang sangat bergantung pada internet.


Saturday, August 8, 2015

Menuju 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia

source : twitter.com
Beberapa hari lagi Republik Indonesia akan merayakan Dirgahayunya yang ke 70 tahun pada tanggal 17 Agustus 2015. Sebuah angka yang baik yang menyimbolkan perjalanan usia kemerdekaan yang tepat pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai bangsa yang merdeka, tentu seluruh masyarakat harus benar-benar merasakan kemerdekaan yang seutuhnya, kemerdekaan secara jiwa, raga, ekonomi sosial, dan budaya. 


Refleksi
Kemerdekaan Indonesia yang beberapa hari lagi akan menginjak usia 70 tahun adalah kemerdekaan yang diperjuangkan oleh seluruh masyarakat Indonesia di era kemerdekaan. Di pandang dari segi usia seseungguhnya Indonesia dapat kita bandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dengan membandingkan Indonesia dengan kedua negara yang sama-sama tergabung ke dalam ASEAN ini tentu kita masih khawatir dengan bangsa kita bangsa Indonesia. Singapura misalnya adalah sebuah negara strategis yang berkembang pesat dari segala segi. Begitupun Malaysia yang notabennya memiliki pendapatan per kapita diatas Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak memenuhi angka 5% padahal Indonesia pernah mengalami pertumbuhan yang fantantis pada zaman pemerintahan SBY yang mencapai angka 6,9%. Ekonomi Indonesia saat ini diakui bersama memang mengalami pertumbuhan, namun sebetulnya pertumbuhan itu bukan merupakan target yang diinginkan bersama. Tentu pertumbuhan yang melambat ini berpengaruh terhadap perekonomian secara mikro. Gejolak harga dipasar akan sering terjadi, Kesejahteraan masyarakat pun perlu dipertanyakan. Hal ini menyangkut pengangguran yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah yang harus diselesaikan segera. Menguatnya dolar AS atau melemahnya nilai rupiah pun harus segera dipecahkan. Kini harga dolar mencapai 13.500 yang mengakibatkan harga-harga di pasar semakin meningkat. 

Begitupun halnya dalam kancah politik dalam negeri. Yang diperlihatkan selama ini hanyalah kegaduhan perpolitikan tanah air yang merupakan dampak daripada pemilu presiden 2014 silam. Terlalu banyaknya silang pendapat antara elit politik tentu akan membuat pasar gusar sehingga para pengusaha enggan menanam saham di Indonesia. Ini pun menjadi salah satu faktor mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca naiknya Presiden Jokowi masih belum maksimal, diakibatkan masih terpecahnya kubu baik dalam tingkatan eksekutif maupun legislatif. Pernah pula terjadi keributan di gedung DPR. Terjadinya insiden pembalikan meja oleh salah seorang wakil rakyat membuat kegaduhan yang luar biasa, menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat.

Korupsi
Korupsi saat ini sedang membabi buta di tanah air Indonesia. Pelakunya tidak memandang bulu, tidak memandang pangkat, jabatan atau agama. Bahkan mantan menteri agama era SBY Suryadarma Ali tertangkap oleh KPK melakukan korupsi dana haji. Ini adalah cermin buruk bangsa ini yang merusak citra Indonesia di dunia Internasional. Korupsi seakan menjadi suatu hal yang biasa dilakukan oleh pejabat-pejabat baik di tingkat nasional, daerah, maupun instansi-instansi khusus. Lembaga anti korupsi KPK harus lebih gencar lagi memerangi korupsi di tanah air agar tidak lagi bertumbuh kembang di Indonesia. Beberapa bulan lalu, sejumlah pimpinan KPK ditangkap oleh Bareskrim Polri terkait dengan kasus-kasus di masa lampau. Sempat pula terjadi silang pendapat yang berujung pada penuduhan yang menyatakan Polri melakukan tindakan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, begitu pun ada pemberitaan yang menyatakan adanya pelemahan KPK. Ketua KPK Abraham Samad, Bambang Widjojanto termasuk penyidik KPK Novel Baswedan pun ditetapkan menjadi tersangka oleh Polri atas kasus yang berbeda.

Menurut data dari Indeks Persepsi Korupsi ( CPI ) 2014 yang dirilis Transparansi Internasional, Indonesia menduduki posisi ke-107 dari 175 Negara. Ini jelas lebih buruk dari negara tetangga yang menduduki posisi ke-7 ( sepuluh besar ) dan Negara Malaysia, Filipina dan Thailand yang bertengger di posisi ke-85. Negara yang terbersih dari korupsi ialah sebuah negara yang berada di benua Eropa yakni Denmark dengan tingkat korupsi terkecil di seluruh dunia. Data ini tentu bukanlah sekedar data, ini tentunya harus menjadi perenungan bagi pemerintah. Penegakan hukum atas tindakan korupsi harus diperketat. Beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa tengah. Para peserta setuju dengan hukuman mati bagi tersangka kasus korupsi. Tentu ini merupakan satu komitmen serius dari ormas keagamaan dalam pemberantasan korupsi. Korupsi sejujurnya tidak dapat ditoleransi karena membunuh secara perlahan seluruh masyarakat. Begitupun halnya dengan pengacara yang diharamkan membela terpidana kasus korupsi. Ini tentu juga akan menjadi batas/boundary bagi setiap kuasa hukum yang akan membela klien tersangka korupsi.

Harapan
Harapan kita bersama menjelang Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 tahun tentunya Indoensia benar-benar merdeka. Walaupun perekonomian kita saat ini masih memperihatinkan kiranya diwaktu yang akan datang akan segera membaik berkat kerja keras serta sinergi antara pemerintah dengan masyarakat. Begitupun kasus korupsi yang notabennya masih merajalela tapi dengan keyakinan teguh dalam memperingati HUT RI ke-70 ini kita yakin kita bisa membangun bangsa dari tindakan kecil yang dapat kita lakukan. Sebab tagline dari HUT RI tahun ini berbunyi "Ayo Kerja". Mulailah dari kita sendiri melakukan yang terbaik. Merdeka !!





Sunday, May 24, 2015

Pansel KPK

source : nasional.news.viva.co.id
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo telah menunjuk Pansel KPK yang nantinya akan menyeleksi pimpinan KPK yang baru. Satu hal isu yang sering disebutkan yaitu ditunjuknya beberapa perempuan yang bergelut dibidang ekonomi dan hukum. Bagi saya pribadi tidaklah ada persoalan bila Presiden menunjuk beberapa perempuan menjadi pansel KPK semasih mereka kapabel di bidang tersebut. Pansel KPK intinya harus jauh dari maslaah korupsi itu sendiri dan tidak mudah di intervensi. Sebab pimpinan KPK nantinya yang akan terpiilih akan menentukan pemberantasan korupsi di Indonesia di masa yang akan datang. 



Bagi saya kriteria Pimpinan KPK nantinya ialah Jujur, tak pandang bulu, berani, tau hukum dan adil. Bukan berarti mereka-mereka yang terpilih nanti tidak berdosa melainkan setidaknya punya pendirian yang kuat dalam pemberantasan korupsi di tanah air. Korupsi di Indonesia seakan-akan sudah menjadi budaya dan berakar kuat di kalang elit kita. Supaya jangan sampai merambat kepada generasi muda, tentu harus ada pengawasan yang ketat dari pemerintah. Salah satu cara yaitu dengan tetap mempertahankan lembaga penegakan hukm terhadap kasus korupsi yaitu KPK. Setelah tertangkapnya Abraham Samad sang ketua KPK justru lembaga penegakan hukum ini seperti kehilangan nyalinya, terlebih gugatan praperadilan yang diajukan Budi Gunawan dipenuhi oleh hakim. KPK mulai lumpuh dan kehilangan keberanian untuk mengungkap kasus yang baru. Penyelidikan-penyelidikan KPK pun hilang dari pemberitaan setelah tertangkapnya beberapa komisioner KPK. 

Kini seluruh masyarakat kembali berharap lembaga penegakan hukum ini kembali bertaring menerkam mereka-mereka yang bersalah terhadap tindak pidana korupsi. Pimpinan KPK  yang akan datang harus berjuang lebih keras mengembalikan citra buruk KPK menjadi baik kembali, sehingga seluruh masyarakat dapat kembali percaya KPK dapat mengungkap kasus-kasus yang merugikan rakyat Indonesia. Mari kita sama-sama mendukung langkah peemrintah dengan sudah dibentuknya Pansel KPK masyarakat terus mengawasi serta memberikan saran dan kritik kepada mereka yang akan menyeleksi pimpinan KPK yang akan datang.

Wednesday, May 13, 2015

Isu Kocok Ulang Kabinet

Belakangan ini isu terhangat pemberitaan media ialah masalah resufle kabinet atau pengocokan ulang kabinet dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dinamainya Kabinet Kerja. Dasar dari isu ini tentunya terkait dengan para menteri yang dinilai tidak memiliki prestasi selama enam bulan memimpin sebuah kementerian. Ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi terhadap Presiden Joko Widodo yang membuat isu ini begitu cepat muncul ke permukaan. Presiden Joko Widodo sendiri menyatakan bahwasanya setiap hari setiap minggu dan setiap bulan kementerian di evaluasi. Ini berarti para menteri tidak bekerja sewenang-wenang melainkan tetap berkewajiban mempertanggungjawabkan kepada Presiden. Menurut saya pribadi, dalam kurun waktu enam bulan ini masih sangat prematur menilai kinerja dari seorang menteri. Kementerian identik dengan kebijakan jangka panjang, walaupun memang ada kebijakan jangka pendek. Kementerian-kementerian di bidang ekonomi yang paling disoroti oleh publik. Terkait dengan kenaikan harga bahan pokok serta naik-turunnya harga BBM inilah yang menjadi hal mengapa para menteri yang duduk di bidang ekonomi dipertanyakan kapasitasnya. 

Resufle (pengocokan ulang) kabinet bagi saya sangat diperlukan. Itu wujud pengawasan yang dilakukan Presiden terhadap para menteri. Namun harus dilihat pula seberapa lama mereka sudah bekerja. Merubah dari hal yang buruk menjadi hal yang baik bukanlah pekerjaan yang membutuhkan waktu harian atau mingguan, tetapi bulanan bahkan tahunan. Yang terpenting segala sesuatu yang dilakukan terpantau dan berproses. Jika menteri hidupnya santai, datang ke kantor telat dan tidak melakukan apa-apa itu bisa langsung dipecat saja oleh presiden, jangan lagi gunakan istilah resufle. Semasih menteri itu berproses saya kira ini masih baik. 

Bagi presiden Joko Widodo yang terpenting saat ini ialah secara seksama menilai seberapa berproses para menteri yang ada di jajarannya. Menteri-menteri yang kurang berproses bisa saja diberi teguran dan saran terlebih dahulu. Masalah resufle saya kira itu harus ada tahapannya. Menteri-menteri yang kurang produktif harus ditegur dan diberi saran terlebih dahulu. Jika hal itu tidak mengubah situasi maka dapat dilakukan resufle. Resufle memang hak prioregatif presiden, tapi masyarakat harus bertindak sebagai komentator yang menjadi dasar presiden bertindak.


Thursday, May 7, 2015

Berkunjung Ke Toko Buku

source : ferryfelani.blogspot.com
Belakangan ini saya sering berkunjung ke Toko Buku Gramedia Matraman untuk mencari dan juga membaca buku di sela-sela kesibukan kuliah. Toko buku yang lumayan besar ini tak pernah sepi dari pengunjung, baik mereka yang hanya membaca dan juga membeli buku serta peralatan tulis lainnya. Keberadaan toko buku sungguh amat baik bagi peradaban manusia, sebab buku juga mejadi simbol peradaban manusia yang sudah semakin maju. Munculnya penulis-penulis muda, editor-editor muda menandakan sebetulnya manusia-manusia Indonesia ini adalah manusia yang potensial. Trend masyrakat Indonesia untuk berkunjung ke toko buku menurut pengamatan saya sudah amat bagus. Tapi yang menjadi persoalan tingkatan usia yang membaca dan berkunjung ke toko buku itu rata-rata orang tua bukan anak muda. 



Buku adalah gudang ilmu, sehingga setiap orang yang ingin berilmu atau ingin menambah ilmunya wajiblah ia membaca buku. Pelajar-pelajar di Indonesia masih kurang mengkonsumsi buku bagi tambahan pengetahuan mereka. Sehingga inilah yang harus ditumbuhkembangkan bagi seluruh generasi muda. Pemerintah tidak hanya cukup menyediakan perpustakaan ditiap-tiap sekolah, melainkan harus mensosialisasikan apa manfaat dari buku bagi perkembangan diri mereka. Buku yang kita kenal sebagai simbol kebebasan ini akan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan setiap orang. Alangkah baiknya apabila pelajar menyisihkan uang jajan mereka untuk membeli buku secara berkala. Sebab ilmu adalah harta yang tak berwujud namun takkan pernah hilang. 

Keberadaan perpustakaan yang nyaman pun akan memacu masyarakat untuk mau membaca. Di ibukota seperti Jakarta begitu mudah menemukan perpustakaan yang nyaman dan aman. Namun bagimana dengan nasib mereka yang tinggal di  daerah perkampungan yang jauh dari akses ke kota? Ini pula yang harus segera dipecahkan agar semua orang dapat berkunjung ke perpustakaan dan membaca dengan bebas. Mantan Wakil Presiden RI yang pertama Moh. Hatta pernah mengatakan " Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas ". Itulah mengapa saya mengatakan bahwa buku itu adalah simbol kebebasan. Seberapa terkekangnya pun seseorang ia akan bebas apabila tinggal bersama buku. Fisik boleh saja dipenjara namun pemikiran akan terus bebas. Itulah mengapa buku menjadi sangat bermanafaat bagi semua orang. Buku tak mengenal usia seseorang, yang pasti buku akan tetap bermanfaat bagi setiap orang. 

“Memasuki taman seperti membuka sebuah buku: ada lorong yang terang, pohon-pohon hijau yang tersusun seperti kalimat-kalimat yang teratur, atau tumbuh-tumbuhan yang liar terbiar, dan kita terpesona dengan warna-warna bunga, permukaan rata yang sedikit curam, pasir halus serta batu keras yang berlumut disalut waktu.” -- Baharudin Zainal

Saturday, May 2, 2015

Hardiknas : Perkecil Kesenjangan Pendidikan

source : rizkyattyullah.blogdetik.com
Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional atau yang sering disebut Hardiknas. Dalam peringatan Hardiknas semua pelajar di seluruh Indonesia melakukan peringatan dengan berupacara bendera. Hari Pendidikan Nasional sepatutnya tidak hanya diperingati, namun juga harus dievaluasi apakah pendidikan di masa ini sudah berjalan maju, tetap ditempat, atau justru mundur ke belakang. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan pernah mengatakan " Bangsa yang besar bukan bangsa yang memiliki sumber daya alam yang besar, melainkan sumber daya manusia yang hebat ". Kalimat ini bagi saya tepat, bahwa manusia-manusia kitalah yang harus ditata sedemikian rupa agar bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Bayangkan apabila Indonesia ini disamping memiliki sumber daya alam yang melimpah juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan handal di bidang IPTEK, tentunya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkembang pesat dan bukan tidak mungkin Indonesia kan menadi negara maju yang baru. 

Dalam peringatan Hardiknas ini isu yang penting bagi saya ialah kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan. Saya kira ini menjadi tugas berat pemerintah supaya pendidikan merata baik secara porsi dan fasilitas yang ada. Fenomena sekolah yang sudah tidak lagi layak digunakan masih sering kita dengar di media. Tentu ini menjadi tugas pemerintah memasang telinga serta melakukan tindakan sehingga apa yang layak mereka terima dapat mereka terima dengan baik. Jangan sampai ketidakpedulian pemerintah dan masyarakat membuat para generasi muda kita melesu bahkan tidak concern terhadap dunia pendidikan. Sebetulnya begitu banyak masalah-masalah kependidikan, terkait dengan anak yang putus sekolah. Menurut saya, pemerintah tidak boleh tutup mata justru pemerintah harus bisa memperjuangkan mereka agar tetap dapat melanjtkan sekolah. Memang banyak faktor dibalik putusnya sekolah seorang anak diantaranya ketidakmampuan ekonomi dan kemalasan anak itu sendiri. Kedua-duanya menjadi PR pemerintah untuk menyelesaikannya. Sebab satu orang anak muda itu adalah aset berharga buat pemerintah. Lagi-lagi saya harus mengutip kata-kata dari Soekarno " Beri aku 10 anak muda maka akan kuguncang dunia ". Kalimat ini dapat merepresentasikan betapa berharganya seorang anak muda bagi bangsa ini. 

Program-program terkait dengan anak-anak yang kurang mampu pun harus tepat sasaran. Apa yang sudah dikeluarkan oleh Presiden seperti Karti Indonesia Pintar harus tepat sasaran. Jangan sampai mereka yang membutuhkan justru tidak mendapat bagian. Perjalanan program ini harus menjadi perhatian kita semua. Bukan tidak mungkin yang menerima kartu ini justru mereka-mereka yang rakus sehingga yang membutuhkan tidak mendapatkannya. Sejauh ini yang saya lihat program pemerintah terkait dengan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu sudah cukup baik, namun harus terus diawasi agar tepat sasaran. Seperti uang UKT ( Uang Kuliah Tunggal ) di perguruan tinggi dapat dimusyawarahkan sesuai dengan kemampuan keluarga. Juga program bidik misi yang ditawarkan pemerintah begitu menarik bagi mereka yang kurang mampu. 

Diakhir tulisan ini saya mau berpesan kepada seluruh masyarakat, kita harus peduli terhadap dunia pendidikan. Apapun ilmu yang dienyam generasi muda saat ini, itulah yang akan mereka bawa dalam pembangunan bangsa ini kedepan. Bayangkan bila generasi muda tidak mengenyam pendidikan yang baik, maka tentu bangsa ini kedepan tidak akan pernah baik. Ingat sekali lagi perkataan Anies Baswedan yang saya kutip diatas tadi, bahwasanya bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang mumpuni dan berkualitas. Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Thursday, April 30, 2015

Naik Gaji, Tingkatkan Kualitas Kerja

source : i08eusebiochrysnamurti.blogspot.com
Hari ini adalah hari yang sering disebut "Mayday". Disebut Mayday karena di peringati pada hari pertama di bulan Mei. Mayday ialah sebutan bagi hari buruh yang tiap tahun diperingati bahkan dijadikan hari libur nasional. Tiap tahunnya pula, para buruh berdemonstrasi turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka terkait tingkat kesejahteraan yang mereka terima. Aksi demonstrasi tidak lain dan tidak bukan ialah meminta pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan para buruh. Kesejahteraan dalam hal ini identik dengan upah atau gaji yang diberikan perusahaan kepada para buruh. Para buruh pun menolak kenaikan UMR 5 tahun sekali. 

Dalam membahas hal ini tentuk kita harus melihat dari dua sudut pandang, yang pertama ialahg sudut pandang buruh dan yang kedua ialah sudut pandang perusahaan.

Sudut Pandang Buruh
Dalam sudut pandang buruh pasti mereka menginginkan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Gaji yang tinggi, dan segala resiko yang ditanggung perusahaan. Seperti jaminan kesehatan, jaminan kesejahteraan, jaminan hari tua dll. Mereka beekrja mengeluarkan tenaga secara logis harus dimanusiakan dengan memberikan kesejahteraan yang sewajarnya. Di tiap peringatan hari buruh itulah yang mereka perjuangkan kepada pemerintah, agar pemerintah memperhatikan dan membuat regulasi terkait dengan tingkat upah minimum regional yang berpengaruh kepada kesejahteraan mereka. Alasan satu-satunya yang paling kuat ialah dengan bertambahnya kebutuhan maka bertambah pula pengeluaran dan juga kenaikan harga belakangan ini yang mengakibatkan mereka semakin sulit. 
Sudut Pandang Perusahaan
Dalam sudut pandang perusahaan pasti selalu berpikir untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Sehingga terkadang tidak dapat dipungkiri demi mencapai hal tersebut kesejahteraan para buruhlah yang ditekan. Kemampuan serta pengalaman yang minim pun menjadi bahan pertimbangan untuk menekan kesejahteraan para buruh tersebut. Perusahaan akan selalu melihat hasil dan juga produktivitas para pekerjanya. Jika pekerja tidak membuat perusahaan semakin menguntungkan maka tentu mereka pun tidak segan-segan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Untuk menyelesaikan persoalan ini, pemerintah berada pada titik yang paling membingungkan. Di sisi buruh mereka menginginkan upah yang manusiawi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka, di sisi lain jika pemerintah memaksakan kehendak membuat regulasi tentang upah minimun yang amat tinggi, makan bukan tidak mungkin akan banyak tenaga kerja yang di PHK. Ini menjadi persoalan yang amat dilematis. Pendidiakan serta pengalaman para buruh Indonesia pun tidak memadai, bagaimanamungkin perusahaan mau membayar dengan predikat 'wah'. Di sisi lainnya lagi, di era digital ini sebetulnya tidak banyak lagi tenaga kerja yang dibutuhkan. Maka dari itu, menurut saya hal yang paling baik dilakukan pertama adalah meningkatkan kualitas kerja para buruh. Bila buruh menginginkan gaji/upah yang tinggi maka satu-satunya hal yang harus ia lakukan ialah meningkatkan kualitas kerja. Dengan begitu maka akan bertemu titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran kerja dengan tingkat gaji yang bisa ditetapkan pemerintah.

Tuesday, April 28, 2015

Mendukung Eksekusi Mati Jilid II

source : dikabarin.com
Jika tidak terjadi penundaan, beberapa saat lagi sembilan orang terpidana mati akan dieksekusi. Para pelaku kejahatan narkoba tersebut dikabarkan saat ini sudah mendekam di Lapas Besi Nusakambangan, Cilacap. Tentu dalam hal ini kita patut mengapresiasi pemerintah yang tidak gentar ancaman Internasional yang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan eksekusi mati. Menteri Luar Negeri Australia, Presiden Perancis, Presiden Filipina termasuk Sekjen PBB Ban Ki Moon pun ikut campur terkait permohonan pembatalan eksekusi mati di Indonesia. Namun, pemerintah tidak menggubris bahkan tidak gentar sedikit pun terkait ancaman tersebut. Perancis sendiri memberi ancaman  luar biasa, bahwa mereka tidak segan-segan akan menarik Duta besar mereka yang ada di Indonesia, serta semua perjanjian yang sudah dibuat dengan Presiden Joko Widodo pada saat pelaksanaan G-20 akan dikaji ulang apabila eksekusi terus berjalan terhadap salah satu warga negara Perancis tersebut. Hal tersebut adalah bukti nyata bahwasanya ancaman yang diterima oleh Pemerintah bukan ancaman yang ringan, melainkan sebuah ancaman yang serius terkait hubungan bilateral kedua negara. Australia merupakan sebuah negara mitra Indonesia yang berjasa pada saat Indonesia mengalami bencana Tsunami 2004 di Aceh mengecam dengan serius tindakan Indonesia yang hendak mengeksekusi dua warga negaranya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang terlibat dalam Bali Nine. 

Pengamat-pengamat Hukum Internasional pun menyatakan bahwasanya tidak ada hak intervensi negara lain terhadap hukum Indonesia. Mereka hanya bisa melakukan diplomasi permohonan maaf kepada Presiden atau apa yang sering disebut Grasi. Jika Presiden menolak grasi maka eksekusi akan segera dilaksanakan. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tidak ada kata ampun bagi kasus Narkotika. Narkotika telah merenggut nyawa manusia dengan jumlah yang luar biasa. Serta bagi Presiden Jokowi Indonesia saat ini sedang mengalami darurat Narkoba. Diindikasikan dengan banyaknya pengguna narkotika, mirisnya penggunanya ialah generasi muda Indonesia. Mereka-mereka yang membawa barang haram tersebut ke Indonesia lah yang berperan mengembang-biakkan bisnis narkotika di tanah air. Maka wajarlah bila Presiden Jokowi tidak menggubris sama sekali pengajuan grasi yang diajukan oleh para terpidana mati. 

Kita selaku masyarakat patut mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Dalam hal ini pelaksaan eksekusi mati dilaksanakan oleh Kejaksaan Agung. Kita juga patut mengapresiasi Kejaksaan Agung yang dengan berani akan melaksanakan eksekusi mati jilid II ini. Sebelumnya, eksekusi Jilid I telah berjalan dengan baik walaupun terjadi ancaman sana dan sini. Masyarakat harus mendukung pemerintah untuk berdiri tegap melawan ancaman yang sedang menimpa bangsa kita. Kita tahu tentu pelaksanaan eksekusi mati ini akan berdampak kepada kerjasama Internasional Indonesia. Disamping kita harus berdaulat di negara sendiri melalui penegakan hukum tentu kita juga harus menjaga kerjasama Internasional yang begitu penting juga bagi Indonesia. Kita tetap harus menjaga eksistensi Indonesia di dunia Internasional dengan tetap menjaga citra Indonesia di mata dunia. Dalam hal pemberian hukuman mati terkait kasus narkoba, saya setuju dengan Presiden Joko Widodo bahwa tidak ada ampunan bagi terpidana mati kasus narkotika.

Tuesday, April 21, 2015

Memilih Fast Furious 7 ketimbang Tjokroaminoto

Image result for tjokroaminoto
source : okemanado.com
Belakangan, bioskop-bioskop Indonesia digemuruhi oleh kedatangan film fenomenal yang berjudul " Fast Furious 7 ". Muda-mudi Indonesia berduyun-duyun datang memenuhi seluruh bioskop di Indonesia. Entah mereka tertarik pada aktor, pada jalan cerita dan lain sebagainya. Yang jelas tanggapan muda-mudi Indonesia begitu mengejutkan sekaligus menjadi ajang tempat kencan mereka dengan pasangannya dan mengisi waktu luang di kala liburan. Tapi di lain sisi sebetulnya ada juga film yang bisa lebih mendidik para generasi muda. Tjokroaminoto yang hampir berbarengan tayang dengan Fast Furious seakan tidak bisa menandingi keberadaan Fast Fourious. Muda-mudi lebih memilih Fast Furious 7 ketimbang Tjokroaminoto. Ini berdasar pada kunjungan saya ke bioskop ketika saya hendak menonton Tjokroaminoto. Bangku bioskop tak terisi penuh, beda halnya dengan film-film impor lainnya.

Dalam benak saya ini fenomenal bukan masalah biasa. Ada yang salah pada generasi muda kita. Tjokroaminoto yang pada dasarnya adalah seorang tokoh bangsa bahkan guru bangsa tidak dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bagaimana mungkin mereka mau menonton Tjokroaminoto yang secara pribadi dan pengetahuan mereka tidak mengenalnya. Mereka lebih mengenal Paul Walker ketimbang HOS Tjokroaminoto. Soekarno sendiri pernah mengatakan JAS MERAH ( Jangan sekali-kali melupakan sejarah ). Ya, bangsa yang besar pasti mengahargai sejarah dan jasa para pahlawan mereka. Indonesia bukan bangsa yang besar, karena tidak mampu menngingat sejarah bangsanya sendiri. Masih banyak juga orang yang menganggap Budi Utomo merupakan seorang tokoh, padahal itu adalah sebuah organisasi. 

Tren anak muda saat ini memang sudah jauh dari sifat-sifat kebangsaan. Film Indonesia kalah saing dengan Film luar negeri, bukan karena siapa-siapa karena generasinya sendiri. Ketidakcintaan akan Indonesia yang membuat Indonesia sendiri begini. Itulah mengapa produk-produk Indonesia tidak ada yang go internasional. Masyarakatnya saja tidak mau melestarikan apalagi menjadi duta-duta produk Indonesia. Bagaimana mungkin Film Indonesia hendak maju jika kejadiannya seperti yang satu ceritakan diatas tadi? Ini harus disadari dengan betul oleh semua anak muda di Indonesia. Boleh saja mengikuti tren yang ada, tapi jangan lupakan yang tak kalah penting ketimbang tren itu sendiri. Kecintaan kita yang akan membuat bangsa ini maju. Bahkan saya pernah mendengar cerita dari teman saya yang sudah menonton Fast Furious sebanyak dua kali. Dalam benak saya mengapa dia begitu bangga menceritakan itu pada saya. Bagi saya sama sekali tiada prestige-nya menonton film sebanyak dua kali itu, norak iya. Pesan saya hanya satu marilah kita orang Indonesia mencintai segala suatu yang Indonesia baik itu film, produk dsb. Kalu bukan kita agen bangsa ini, siapa lagi?




Saturday, April 18, 2015

Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah


Image result for pancasila
source : remaja-berencana.blogspot.com
Banyak sekali istilah-istilah yang esensial yang sifatnya hanya ada di Indonesia yang tidak ada padanan kata yang tepat bila diterjemahkan ke bahasa asing. Ir.Soekarno ketika merumuskan dasar negara dia memberikan tiga ide alternatif dasar negara Indonesia. Yang pertama  bisa dijabarkan dalam lima sila (pancasila), yang kedua diajabarkan dalam tiga sila (trisila), dan yang terakhir bisa dijabarkan dalam satu sila (Ekasila) yang disebut Ir.Soekarno "Gotong Royong". Ir.Soekarno mengatakan bahwasanya apa yang ia kemukakan bukan atas dasar pemikirannya sendiri, melainkan itu semua digali dari nilai-nilai yang terkandung dalam bangsa Indonesia. Lebih lanjut, gotong royong itu memiliki makna yang khusus yang tidak bisa dipadankan dengan kata lain dalam bahasa asing. Sebab gotong royong itu memiliki arti memiliki perasaan sepenanggungan dalam melakukan sesuatu. Gotong royong memiliki arti yang lebih dari kata help, sebab membantu bisa saja belum memiliki rasa sepenanggungan. Terlepas entah dari mana kata-kata itu didapat oleh Soekarno yang jelas bangsa Indonesia punya nilai-nilai yang amat esensial yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Selain itu kita mengenal kalimat yang berbunyi " Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah ". Boleh dikatakan istilah ini hanya ada di Indonesia. Nilai-nilai pancasila terkandung di dalamnya. Tidak ada yang lebih tinggi antara satu dengan yang lain. Ini sangat berbeda dengan Ideologi kapitalis yang mana mengakui adanya perbedaan dan persaingan dalam kehidupan. Tetapi pancasila menyatakan " Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah ". Kita bisa mengetahui seberapa hebatnya nilai-nilai bangsa Indonesia yang digali asli dari bangsa Indonesia. Namun lagi-lagi yang menjadi persoalan apakah nilai-nilai tersebut masih hidup dalam perlakuan perbuatan kita? Kita semua tahu bahwasanya persaingan begitu sengit, baik itu persaingan pendidikan, persaingan ekonomi, persaingan budaya dll. Itu menyatakan bahwasanya kita berdiri tidak sama tinggi dan duduk tidak sama rendah. Ideologi komunis memperjuangkan supaya masyarakatnya berdiri sama tinggi duduk sama rendah, namun mengesampingkan adanya Tuhan yang berkuasa atas manusia. Mereka tidak sepaham dengan kaum borjouis yang menguasai kaum proletar. Sehingga semua masalah ekonomi dikuasai negara dan distribusi  pendapatan di kuasai negara sehingga tidak ada lagi kaum borjouis dan proletar. 

Satu hal yang unik dalam Pancasila ialah Indonesia bukan negara Teokrasi namun menaruh Ketuhanan Yang Maha Esa di silanya yang pertama. Kebebasan beragama benar-benar diakui di Indonesia. Satu esensi yang tidak ada di Ideologi negara lain. Betapa rendahnya hati para founding fathers kita. Dalam pembukaan UUD  1945 yang berbunyi :"Dengan rahmat Allah....". Mereka mengakui jika bukan karena kemahakuasaan Tuhan maka tiadalah negara ini terbentuk. Sehingga nilai pancasila itu mewakili semuanya : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan yang benar-benar digali dari bangsa Indonesia ini. Bagi kita yang hidup dimasa sekarang ini, sudah seharusnya kita mempertahankan serta melestarikan nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah sebuah konsensus (sebuah kesepakatan) maka dari itu kita sudah sepakat untuk berpancasila dengan sebaik-baiknya. Ketika kita sudah beragama dengan baik, melakukan pekerjaan dengan jujur, disitulah kita sudah ber-Pancasila.

Tuesday, April 14, 2015

Gadget For Baby; Good or Bad

Image result for bayi yang bermain hp
source : oscar19th.wordpress.com
Hari ini saya mendapatkan mata kuliah perkembangan peserta didik, salah satu mata kuliah wajib bila mengambil jurusan kependidikan. Pada kesempatan kali ini kami membahas tentang perkembangan seorang bayi mulai dari pranatal hingga pascanatal dalam perspektif psikologi. Yang menarik bagi saya saat dosen saya ini menggambarkan yang mana orang tua dengan bangga sebagai wujud modernitasnya memberikan gadget sebagai alat permainan sang anak tersebut. "Itu tidak sama sekali modern" cetusnya. Dengan alasan sensori anak akan tumbuh dengan lambat bahkan ia bisa saja bertumbuh menjadi anak yang individualistis. Di masa bayi adalah pembentukan bagaimana ia kelak hidup di masa remaja dan dewasa, maka bodohlah orang tua yang memberi bayinya sebuah gadget.

Dalam hati saya berpikir, betul juga ya apa yang dikatakan dosen saya ini. Masalahnya tak jarang kita lihat orang tua yang memberi anak dibawah dua tahun mengoperasikan gadget/i-pad/atau alat komunikasi modern lainnya. Sang anak pasti tidak peka terhadap rangsangan atau stimulus lingkungannya. Justru sang bayi harus diberikan latihan untuk melatih rangsangan sensori dan motoriknya. Mungkin bisa saja orang tua beralasan ya ini kan sudah di era modern, tapi benar apa yang dikatakan dosen saya " Itu sama sekali tidak modern ". Saya membayangkan itu adalah pembodohan yang amat sangat luar biasa yang diberikan orang tua kepada anaknya. Atau secara tidak langsung orang tuanyalah yang membuat anak tersebut tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahannya kemudian di masa-masa remajanya mungkin ia akan tumbuh menjadi anak yang sulit diterima atau sulit bergabung dan beradaptasi dengan anak-anak seusianya dan mungkin bisa saja bertumbuh menjadi anak yang anti sosial.

Saya kira ini permasalahan serius, setiap orang tua harus menyadari bahwasanya di usia-usia tertentu anak tidak boleh diberi gadget dsb. Ketika ia bertumbuh lebih dewasa mungkin sudah dapat diberi, karena mungkin ada faktor kebutuhan. Yang jelas adalah masa bayi adalam masa emas dimana kepribadian, perkembangan mental dan emosi serta pembentukan karakter di masa yang akan datang ditempa dan ditempa pada usia emas tersebut, jadi orang tua harus benar-benar concern dan peduli terhadap anaknya di usia emas ini. Sebab bagaimana sang anak bertumbuh dan berkembang kedepan di tentukan pada saat ia berada di usia dini.